Setelah 7 hari keluarga revan berada di ponorogo kini mereka semua sudah kembali ke jakarta lagi, untuk menjalankan aktifitas seperti biasanya, namun hari ini rayhan, galang dan gilang belum masuk sekolah sebab sampai di jakarta pukul 06.35.
Langkah rayhan terhenti saat melihat orang yang berada di sofa ruang tamu, ada rasa benci saat melihat sosok di depanya itu, tubuhnya seketika membeku saat orang itu tiba tiba memeluknya, rayhan berusaha membrontak agar tak di peluk lagi"lepas"
Vincent melepaskan pelukanya"ini ayah kandung kamu ray, kamu di peluk sama ayah kandung kamu"
"enggak! Ayah aku cuma satu yaitu papa revan nggak ada yang lain"ucap rayhan dingin
"vincent!"panggil revan"ngapain lo kesini, sudah gue bilang jangan ke rumah gue lagi"
"rayhan anak gue, dan gue akan ngurus hak asuh rayhan"
Revan tertawa garing"lo ngelawak"
Vencent memegang tangan rayhan"ray, kamu maukan tinggal sama daddy, kamu mau apapun akan daddy berikan asalkan kamu tinggal sama daddy, bukan hanya daddy yang butuh kamu, di sana juga ada adik kamu yang sangat butuh kamu"
Rayhan menghempaskan tangan vincent"sekali tidak sampai kapanpun saya tidak akan tinggal sama anda, kalau seandainya anda butuh saya kenapa baru sekarang mencari saya, dari dulu kemana?"
Vincent timpuh memegang kaki rayhan"daddy mohon adik kamu butuh kamu ray, daddy janji apapun yang kamu minta akan daddy berikan, atau kamu pengen daddy bersujut di kakimu"
Hati rayhan goyah seketika ia berjongkok tidak tega orang di depanya yang notabenya ayah kandungnya itu sampai melakukan seperti itu"ja..jangan"ucap rayhan gugup, ia tak tau harus melakukan apa, vincent terlihat begitu sedih.
Revan menggelengkan nggelengkan kepala, ia masih tidak habis pikir kenapa vuncent samapai melakukan hal seperti itu, ia sangat tau sifat vincent dia tidak pernah mau mempermalukan dirinya walaupun itu di depan keluarganya, bahkan di rumah ini banyak asisten rumah tangga yang melihatnya melakukan hal seperti itu, atau jangan jangan vincent merencanakan sesuatu selain mengambil hak asuh rayhan.
Vincent memeluk tubuh rayhan"maafin daddy baru menjemput kamu"
"kamu boleh menemui ragil, tapi jangan harap hak asuh ragil ada di tangan kamu"
Vincent mencangkup pipi rayhan, sedangkan rayhan hanya bisa menunduk"kamu maukan tinggal sama daddy"
"maaf, ragil nggak bisa"ucap rayhan lirih
"nggak papa yang terpenting kamu maukan menuruti kata daddy"
"sebenarnya mau lo apa sih? Gue nggak akan biarin lo sampai buat ragil terkuka"
Vincent menatap revan dengan tatapan elangnya"rayhan juga anak gue kalau lo lupa, jadi gue nggak mungkin sakitin anak gue sendiri!"
"pah? Udah nggak usah berantem lagi, ragil mau menuruti permintaan daddy selagi ragil bisa, tapi untuk tinggal bersama keluarga daddy maaf ragil nggak bisa"
Vincent tersenyum memaerkan gigi rapinya, dalam hatinya tertawa kemenangan"baik kalau itu keputusanmu, minggu depan daddy jemput"
Rayhan mengangguk
"kalau nggak ada kepentingan lagi, lebih baik lo pergi dari sini"
Vincent tersenyum sinis"daddy pergi dulu"ucapnya setelah itu meninggalkan rayhan dan revan
"kamu yakin mau menuruti permintaan vincent, dia itu orang nekat kalau keinginanya tidak tercapai sesuai angan anganya, kamu harus lebih berhati hati dan kamu harus ingat kalau vincent itu licik"