33

2.1K 194 22
                                    

Senin pagi kota jakarta di guyur hujan alhasil upacara wajib di hari senin tidak di laksanakan, itu sebabnya kondisi kelas tampak ricuh karena tidak ada kegiatan apapun, seperti yang di lakukan rayhan dan teman temanya mereka semua tak kapok pernah kepergok revan sendiri karena main kartu dan saat ini mereka juga tengah asyik main kartu.

"yess gue menanggg"seru rayhan pasalnya ini kali pertamanya ia menang setelah bermain berulah kali, ada bangga sendiri di benak hatinya karena tadi stevan sempat tarahuan jika rayhan menang sakit teman temanya akan meraktir rayhan makan selama satu minggu"berarti kalian traktir gue selama satu minggu"

"ini semua gara gara lo pen, seandainya lo nggak taruhan sama rayhan, gue nggak bakal ngeluarin duit gue, udah akhir bulan lagi"gerutu galaksi

"ya gue kan nggak ngerti rayhan bakal menang, kan kemarin kemarin rayhan kalah terus, yaudah gue berani taruhan, kalau rayhan kalah juga lo di traktir dia"

"kan yang ngajak taruhan awalnya stevan, jadi gue putuskan yang neraktir gue selama satu minggu itu ya kalian semua hahahah"

"ragil, jordan, galaksi, stevan, wildan, danu"

Semua murid yang di panggil sontak saja langsung membeku, mereka semua sangat hafal siapa yang memanggil mereka semua, ah kenapa bisa ketahuan lagi sih, padahal kemarin kemarin juga nggak ada masalah.

Rayhan menyengir"eh ada papah, tau nggak pah tadi aku menang loh dari mereka, jadi ragil di traktir sela..akhh"ringis ragil kala merasakan kakinya di injak seseorang

Bodoh! Batin mereka semua, kenapa ragil malah mengadu ke revan sih, bisa bisa mereka semua yang main di hukum, apalagi mereka semua juga akan mendapatkan poin.

"dasar kalian ya, keluar sekarang dan bersihkan taman belakang! Dan kalian akan mendapatkan hadiah dari saya"ujar revan tegas

"wihh hadiah apa pak?"tanya wildan

"hadiahnya poin sebanyak lima belas!"

Sontak saja mereka semua langsung kaget, melanggar satu aturan saja mendapat 15 poin sedangkan jika poinya melebihi 30 poin mereka akan mendapat hukuman dari guru piket.

"papah kan tau ragil punya asma, papah tega suruh bersihkan taman belakang, ah atau ragil bersihkan kamar mandi saja ya"

Stevan menoyor kepala rayhan"enak banget hidup lo, gue nggak pernah tuh liat kamar mandi kotor, sampah aja nggak ada yang lo bersihkan apa? Bulu ketek lo"

"ragil! kamu bisa pakai masker salah sendiri melanggar aturan sekolah, walaupun kamu anak papah kamu nggak ada toleransi apapun!"

Rayhan menghembuskan nafas kasar, ia bangkit dari duduknya melangkah terlebih dahula tanpa mengucap apapun, setelah itu diikuti beberapa temanya yang di hukum juga.

*_____*

Galang dan tharesa berjalan beriringan menuju gudang belakang sebab mereka ingin mengambil sapu dan kemucing karena yang ada di ruang sekertariat osis sudah rusak, tak sengaja tharesa melihat beberapa siswa yang tengah di hukum membersihkan taman belakang, tharesa terkejut saat netranya melihat adik dari pacarnya itu jadi salah satu murid yang di hukum"itu bukanya ragil ya gal?"ucap tharesa menunjuk salah satu siswa memakai masker hijau yang tengah mencabut rumput liar.

Galang menyipitkan matanya mengikuti arah yang di tunjuk tharesa, namun penglihatanya masih tak jelas"masak sih? Yaudah kita kesana dulu aja"ucap galang melangkah ke taman belakang.

Dan benar salah satu dari mereka adalah rayhan, galang heran peraturan apa yang di langgar rayhan sampai sampai di hukum seperti ini, seingatnya rayhan itu patuh akan peraturan sekolah"gil?"panggil galang

their storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang