9. Menolak

3.4K 233 0
                                    

Pagi ini keluarga wijaya di hebohkan dengan kedatangan abraham secara tiba tiba pasalnya abraham tak mengabari siapapun jika ia ingin pulang ke indonesia hanya kemarin revan menelfon abraham hanya menayai kabar sang ayah hanya itu saja dan pagi pagi setelah melaksanakan sholat subuh di kagetkan keberadaan abraham yang tengah duduk santai di sofa ruang keluarga.

"opa ham  ragil kangen banget sama opa ham"ragil memeluk abraham yang tengah menikmati secangkir kopi

Abraham terkekeh pasalnya ia juga sangat merindukan cucu bontotnya itu sudah bertahun tahun ia tak menemuinya"opa juga kangen sama ragil"

Hati revan menghangat melihat orang paling berharga di hidupnya itu tengah bermanja manja"oh ya oma kenapa nggak ikut pi"

"siang nanti ada show makanya nggak ikut, mungkin besok nyusulnya"

Revan mengangguk mengerti ternyata kesibukan maminya itu tak berubah sejak muda, maminya memang sejak muda sudah menggeluti dunia intertaiment dulu sebelum nikah revan juga sempat menjajaki dunia per film'an namun ia baru membintangi beberapa film langsung berhenti karena ia ingin fokus ke pendidikanya.

"galang sama gilang oleh olehnya masih ada di koper nanti suruh bibi ngambil ya"

"siap opa"ujar galang dan gilang

Rayhan mengerutkan keningnya heran apa opanya ini lupa dengan dirinya? Kenapa hanya abang kembarnya yang di kasih oleh oleh sedangkan dirinya tak di sebut"terus buat ragil mana"

Abraham menepuk kening"yaampun opa kok bisa lupa ya sama cucu bontotnya opa, terus gimana?"

Sontak saja rayhan langsung nengerucutkan bibirnya lucu, apa apaan cucu paling gantengnya ini bisa di lupakan sungguh opanya ini begitu kejam.

"hahaha syukurin aja gil, derita cucu bontot suka di lupain hahaha"tawa gilang pecah

Abraham mengeluarkan sesuatu yang ada di saku celananya"yaudah ini buat ragil aja nggak papa"

Rayhan menerima kunci tapi ia tak tau kunci apa, seperti kunci mobil tapi masa iya ia di kasih mobil opanya"kunci apaan nih"

"keluar aja kamu pasti tau"

Rayhan beranjak dari duduknya melangkahkan kaki jenjangnya di ikuti abraham, revan dan si kembar, mata rayhan membulat kala melihat mobil sport yang asing baginya berada di pelataran luas rumahnya

"ini mobilnya?"tanya rayhan bingung

"iya. Kata papa kamu kemarin kamu minta mobil ya, yaudah opa belikan kusus buat cucu bontot opa"

Bukanya hanya rayhan yang terkejut, si kembar juga tak kalah terkejut pasalnya mobil yang di belikan opanya itu mobil yang mereka idam idamkan sejak di rilisnya mobil itu di awal tahun namun revan tak mau membelikan dengan alibi mobil yang di gunakan si kembar masih bagus, dan tentu saja masih bagus mobil sport si kembar belum genap setahun revan belikan lebih tepatnya saat si kembar ulang tahun sebagai hadiah.

Gilang mengelus pintu mobil sport yang berwarna hitam itu dan mengeleng nggeleng"gila, lamborghini aventador s roadster. opa pilih kasih kenapa gilang nggak di belikan juga"

"abang mau?"tanya rayhan

"ya maulah gila apa di kasih mobil kek gini nolak!"

Rayhan menyerahkan kunci mobil yang semula ia genggam, ke gilang membuat sang empu bertanya tanya"buat abang aja"

"what ?? Lo kasih mobil pemberian opa ke gilang?"ujar galang kaget

"kenapa gil? Nggak suka"tanya revan tak kalah kagetnya melihat tingkah rayhan

their storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang