bonus part

1.7K 97 4
                                    

8 tahun kemudian

Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu, bahkan rayhan tidak menyangka kalau dirinya sekarang sudah menyandang sebagai seorang ayah dan suami, 3 bulan setelah kelulusan S1 arhan memutuskan untuk menikah dengan salah satu teman sekelasnya waktu kuliah bahkan rayhan masih merintis karirnya di dunia bisnis dan masih menyandang sebagai mahasiswa S2 , rayhan memutuskan untuk menikah.

Bukan tanpa alasan rayhan menikah muda sebab masih berusia 22 tahun dan istrinya 23 tahun karena rayhan tidak mau pacaran, awalnya ratih tidak setuju arhan menikah di usia 22 tahun ratih ingin setidaknya rayhan lulus S2 terlebih dahulu dan fokus dengan karirnya di dunia bisnis tapi rayhan menyakinkan ratih kalau rayhan sudah siap untuk menikah apapun resikonya rayhan akan jalani, akhirnya ratih luluh juga dan mengizinkan rayhan menikah.

Tidak membutuhkan waktu lama setelah menikah dengan farizka, istrinya itu hamil dan kini anaknya berusia 2 tahun, farizka tipikal perempuan yang sabar dan penyayang, biaa menerima kekukarang dan kelebihan rayhan bahkan farizka dengan lapang dada mampu menerima adiknya bahkan kini mereka tinggal satu rumah.

Perihal adik rayhan kini namanya sudah di ganti william itu permintaan revan karena revan tidak mau kalau william namanya masih sama dengan pemberian dari vincent, mau tidak mau boy harus mau namanya di ganti william walau berat. Sifat william tidak jauh berbeda dengan sosok boy dulu masih sama sama pendiam dan pemalu jika bersama orang yang baru di kenal, sosialisasi william juga masih buruk untuk usianya sekarang yang sudah menginjak sekolah menengah akhir.

Rayhan menghampiri anak dan istrinya yang tengah bermain di halaman rumah, setelah memikirkan banyak hal yang berurusan dengan bisnisnya setibanya di rumah melihat anak istri tengah tertawa bersama rasanya semua beban pikiranya hilang seketika"asalamualaikum"

"waalaikumsalam abi"balas farizka mencium punggung tangan rayhan.

Rayhan mencium kening farizka, saat hendak menyentuh pipi kaynara tangan rayhan langsung di tepis farizka, bukanya tidak sopan melainkan rayham baru saja dari luar tentu saja banyak kuman yang bersarang di tangan atau tubuh rayhan"abi..setidaknya cuci tangan dulu baru boleh pegang kaynara, lebih bagus mandi dupu biar kumanya hilang"

"abi bauu"celoteh kaynara

Rayhan terkekeh, ingin rasanya rayhan menggendong bayi gembul di hadapanya itu tapi ia sadar kalau tubuhnya banyak kuman"wangi gini di bilang bau, kaynara gimana cih"

Tangan mungil kaynara mengibas ngibaskan ke udara"bauu, kata umma kalau abi pulang dali kantol halus mandi"jangan salah walau kaynara masih berusia 2 tahun tapi kaynara sudah bisa berbicara dengan lancar walau masih cedal dan terkadang bicaranya masih ngawur bahkan kaynara juga sudah hafal beberapa surat pendek.

"iya iya abi bau kaynara yang wangi karena udah di mandiin umma"

"masuk aja yuk, udah mendung takutnya bentar lagi gerimis"ujar fairizka membereskan beberapa mainan yang di bawa keluar.

Kaynara bangkit kemudian berlari mendahului rayhan dan farizkan yang masih diam.

"lucu banget sih anak aku, oh ya willi ada di rumah atau di rumah mama"

"di rumah mama, tadi willi pamit katanya sepulang sekolah langsung ke rumah mama katanya kangen padahalkan baru minggu kemarin willy nginap di rumah papa mama"kalau kaynara tidak dekat dengan william sudah pasti ratih menyuruh william tinggal bersamanya seperti saat awal awal pernikahan rayhan dan farizka namun setelah beberapa bulan menikah farizka meminta rayhan agar membujuk william mau tinggal bersama mereka sebab farizka juga ingin dekat dengan william pasalnya dulu william enggan berbicara dengan farizka saat farizka berusaha mengajak berbicara william tapi william hanya dian dan menjawab seadanya saja.

Setelah mandi rayhan menemui anak istrinya lagi di ruang keluarga, senyum rayhan mengembang saat melihat bibir mungil kaynara melantunkan salah satu surat pendek.

"masyaallah anak siapa sih ini pintar banget"puji rayhan.

"anaknya om iam"ucap kaynara dengan polas, memang setiap rayhan atau siapun tanya ke kaynara anak siapa pasti dengan lantangnya kaynara bilang anaknya om iam bukan anak umma dan abi, entahlah kenapa bisa begitu padahal sejak dulu farizka maupun rayhan selalu bilang kalau kaynara anak umma dan abi bukan anak om iam.

"kaynara itu anaknya umma sama abi bukan anaknya om iam"

"bukan, nala anaknya om iam"

Rayhan mengangkat tubuh mungil nan gembul anaknya"di bilangin anaknya umma sama abi bukan anak om iam"

"huaa nala anaknya om iam"tangis kaynara pecah, tangan mungilnya memukul mukul tangan rayhan.

"abii suka banget bikin anaknya nangis"ujar farizka gemas melihat rayhan suka banget bikin kaynara nangis, farizka menyadari kalau kaynara lebih dekat dengan william dari pada ke dirinya ataupun rayhan sebab mereka sama sama sibuk karena farizka juga harus mengurusi perusahaan ayahnya sebab farizka anak tunggal, mau tidak mau farizka harus belajar mengurus perusahaan ayah.

"cup cup kalau kaynara nangis om iamnya tinggal sama nenek, kaynara mau di tinggal om iam"

Kaynara menggeleng pelan"hiks om iam, mau om iam"

Farizka mencubit pelan lengan rayhan, padahal tadi farizka sudah berusaha membuat tenang kaynara karena sejak tadi mencari william malah sekarang di ingetin lagi"setengah jam aku tenangin dia, eh kamu malah ngingetin lagi"

"om iam huaaa mau om iam"tangis kaynara semakin pecah dan berhasil turun dari gendongan rayhan"om iam hiks om iam dimana hiks"

Rayhan mengendong kembali kaynara yang sudah selonjoran di lantai"nara dengerin abi, bentar lagi om iam pulang tapi nara nggak boleh nangis"

"hiks om iam, itu om iam"teriak kaynara saat melihat sosok sedari tadi ia cari, kaynara berusaha turun dari gendongan rayhan, setelah berhasil kaunara langsung berlari ke arah william namun naas masih beberapa langkah kaynara terjatuh membuat kaynara kembali menangis.

"astaghfirullah nara"reflek william langsung mengangkat tubuh mungil kaynara yang masih menangis.

"om iam, jangan tinggalin nala hiks"

William mengusap air mata kaynara yang membasahi pipinya"cup cup emang om iam mau kemana?"

Kaynara mengusap ingusnya di baju william membuat william hanya bisa pasrah saja"hiks nala anaknya om iamkan?"

William menatap farizka dan rayhan secara bergantian, farizka dan rayhan hanya membalas tatapan itu dengan anggukan"iya nara anaknya om iam, tapi kalau jadi anaknya om iam nara nggak boleh nangis"

"nala nggak nangis kok"

Setelah 30 menit di gendongan william akhirnya kaynara tertidur, dengan berlahan lahan william menaruh kaynara di kasur"sus saya keluar dulu ya"

"iya mas"ucap suster bernama nida yang sidah menjaga kaynara sejak bayi.

William keluar dari kamar kaynara.  memang kaynara sudah di buatkan kamar sendiri sejak umurnya 1 tahun namun rayhan ataupun farizka tetap mengontrol kaynara dari cctv dan saat tengah malam juga nida selalu ke kamar kaynara untuk mengecek keadaan kaynara.

"sudah tidur wil"tanya rayhan.

"iya kak"

"yaudah kalau git, kamu istirahat gih kamu kelihatan capek gitu, maafin kakak ya selalu ngrepotin kamu apalagi nara deketnya sama kamu"

William terkekeh"apasih kak, narakan keponakan ku jadi aku juga nggak papa di repotin"

*____"

Gimana kalau their story aku bikin sequel tapi tokoh utamanya william, apa ada yang setuju?

their storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang