Kini keluarga revan semuanya bekumpul di ruang keluarga plus perempuan yang mereka temui di cafe tadi, ratih menangis saat mengetahui fakta kalau gilang menghamili perempuan yang tak mengerti asal usulnya.
"jelaskan apa yang kalian lakukan selama ini dan bukanya pacar kamu dulu lisa siapa perempuan ini"ujar revan, ia masih tak menyangka salah satu anaknya melakukan hal sekeji itu, apalagi mereka berdua masih sekolah
"dia bukan siapa siapa aku pa, aku juga yakin bayi yang di kandung dia itu bukan anak aku, ibunya saja jalang apalagi anaknya!"
"gilang! Mamah nggak pernah ajarin kamu berbicara seperti itu ya. Seandainya mamah kamu ada yang ngatain seperti itu di depan kamu apakah kamu terima!"
Tangis perempuan itu semakin menjadi jadi, ia bersumpah melakukan hal yang seharusnya di lakukan suami istri itu hanya sama gilang tak ada lainya"kamu tega bilang kayak gitu lang, aku ngalakuin itu cuma sama kamu"
"apa kamu masih sekaloh?"tanya ratih
"iya tante saya masih sekolah"
"saya tidak akan menyalahkan salah satu dari kalian, walau gilang anak mama, mama tidak akan membela kamu, karena kalian melakukan dengan keadaan sadar tanpa dan tak ada yang keberatan saat melakukan hal itu, dan gilang kamu harus tanggung jawab"ucap ratuh dengan berat hati, sebenarnya ia masih tak percaya gilang melakukan hal sekeji itu dengan perempuan bukan muhrimnya.
"enggak aku nggak mau tanggung jawab!, aku masih pengen sekolah, toh kandungan amel masih 5 minggu jadi masih bisa di gugurin dan itu nggak akan membahayakan nyawa amel!"ujar gilang tak terima atas keputusan ratih.
"gilang! Kamu dulu waktu menyetubuhi amel dengan keadaan sadarkan? Sebelumnya kamu tidak minum minuman beralkohol kan?"
"aku nggak tau, tiba tiba aku bangun udah seranjang sama amel, aku di jebak pah sama dia karena aku nolak cintanya"
"kapan? Kapan aku jebak kamu, emang aku kasih apa ke minuman atau makanan kamu, bahkan sebelum melakukan perbuatan itu aku nggak kasih kamu apa apa, kalau tante sama om nggak percaya di apartemen saya ada CCTV kalian bisa lihat kelakuan anak kalian, kita melakukan itu dengan keadaan sadar, saya mengakui kesalahan saya karena tergiur dari kata kata yang di ucapkan gilang saya melakukan hal yang mengancam masa depan saya sendiri"
"cinta atau uang?"tanya galang
"cinta karena uang bagi saya itu nggak penting"ucap amel singkat
Revan mengusap wajahnya kasar, kenapa masalah terus berdatangan apalagi gilang sampai melakukan hal bodoh yang kapan saja akan merusak repurtasi keluarganya yang selama ini di jaga mati matian"gilang harus segera menikahi amel"
"Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah Mazhab Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah berpendapat bahwa menikahi wanita yang dalam keadaan hamil akibat berzina dengan laki-laki lain hukumnya haram. Dan keharaman ini berlaku mutlak, baik kepada laki-laki yang menghamilinya, atau ayah si bayi, dan juga berlaku kepada laki-laki lain.
Dasar keharamannya adalah dalil-dalil berikut ini. Nabi SAW bersabda dalam hadits riwayat Abu Dawud dan al-Hakim "Janganlah disetubuhi (dikawini) seorang wanita hamil (karena zina) hingga melahirkan.”
Sementara hadist lain, dari Said bin Al-Musayyab bahwa seseorang telah menikah dengan seorang wanita, namun baru ketahuan wanita itu dalam keadaan hamil. Maka kasus itu diangkat ke hadapan Rasulullah SAW dan beliau memisahkan antara keduanya.” (HR Said bin Manshur)"Ucap rayhan panjang lebar semua orang hanya diam mendengar penuturan dari rayhan.
"terus intinya gimana?, ini aib kalau sampai di luar sana ada yang tau di keluarga kita ada yang menghamili perempuan pasti reputasi yang di bagun sejak lama akan hancur begitu saja"ucap ratih