Level 24

757 186 55
                                    

"Jangan-jangan Nona sandera kabur" celetuk Rhan tiba-tiba.

Dhyp dan Santrus melotot aneh kemudian sedikit melirik Gezos yang sedang duduk di kursi peristirahatannya. Beliau menoleh le arah Rhan dengan tatapan sulit diartikan, pria itu mengangkat bahunya. Ia percaya pada Nona tawanan, melihat gadis itu yang percaya dirinya melewati garis lintang bujur dan perkataan ia 'Yang Mulia masih gak mau nikah sama aku?' membuat Gezos tidak yakin kalau Jennie benar-benar kabur ke Bumi, pakai apa juga?

Feiye di tempatnya menguap , kalau Jennie melihat mungkin gadis itu langsung teringat pada Kogand.

"Paling tidak dia lagi teriak-teriak minta tolong di perut Raksasa Ortorus, atau mungkin dililit lidah pemimpin Trampis" timpal Feiye.

Kali ini Apetarus dan Dhyp menggeleng. Gezos ikut menggeleng. Lagi-lagi melihat sifat agresif gadis itu yang ada Trampis sudah habis dicaci maki si tidak beriman. Pokoknya agak tidak mungkin kalau Jennie kalah dari hewan-hewan begitu. Secara ada Gauron (mereka belum tahu kekuatan Ruby kecuali Gezos) Raja sudah tau ada sihir hebat di dalam hewan berbulu putih dan mata belo itu, beliau sengaja tidak memberitahu Jennie, barangkali memang Robin Hood KW itu sengaja tidak memberitahu maka Gezos rasa beliau tidak berhak juga.

"Nah, kalau dia bertemu teman baru lagi lalu membawanya kemari?" tanya Santrus.

"Ya biar aja, paling juga dipindahkan lagi" sahut Dhyp.

Gezos menghela nafas panjang, benar juga. Kalau gadis itu membawa teman baru lagi, bagaimana? Entah.

"Duh, ini sudah lima hari lho. Masa gak ada yang sadar? Jangan-jangan memang Nona tawanan mati dijalan" celetuk Apetarus "Ah bisa jadi dia tidur bersama Kogand di Vanaheim" lanjutnya yang dikekehi Feiye dan Dhyp.

"Biasa, gadis manusia kan ingin nya romantis-romantis" ujar Agekhon dan menimpali.

Kali ini Gezos tidak menggeleng, beliau malah menumpu kepalanya di satu tangan kemudian memijat-mijat pangkal hidung. Nah itu, masalahnya. Jennie saja tidak ragu merangkul-rangkul Kogand mesra saat di taman, apalagi mereka pernah pacaran walau tidak sampai tiga puluh jam. Belum lagi perawakan mereka yang sama seperti seumuran.

Raja membaringkan tubuhnya, malas berpikir lebih baik ia tidur dan menulikan telinga dari spekulasi-spekulasi bodoh Dewa-dewa lainnya.

"Aku pernah nguping lho, pokoknya itu Si Kogand mengutarakan perasaannya, lalu mereka pacaran. Pas sekali aku lagi melewati kamar penyihir itu suara mereka ada di atap entah ngapain. Eh Nona tawanan pun menerima, cocok sudah" cerocos Feiye sambil mengunyah camilannya.

Dhyp menelan ludahnya sepat kemudian melirik Gezos yang banyak bergerak dalam posisinya yang berbaring. Raja berdecak pelan suara-suara mengganggu dan cerita-cerita aneh karangan itu sangat membuat nya jadi malas tertidur beliau mengambil posisi duduk dan menenggak arak nya tidak nyaman. Walaupun ia sudah melihat sendiri putusnya Nona tawanan dan Robin Hood KW itu tetap saja sedikit aneh bila diungkit-ungkit lagi.

Santrus yang di sebelah Dhyp ikut melirik Gezos di tempatnya kemudian mendesis pelan agar Feiye tutup mulut. Dewa Tipu Muslihat itu berdecak namun akhirnya tutup mulut.

Dhyp menggeleng-geleng, kali ini spekulasinya bukan soal Nona Tawanan dan Kogand Diliptus tapi soal Gezos dan gadis itu. Ia bukannya mau menepis segala kemungkinan namun melihat sikap keduanya hingga respon Raja tadi membuat dugaan Dhyp benar-benar terbukti.

Dhyp diam walau ia ingin sekali menanyakan langsung.

Dhyp diam walau ia ingin sekali menanyakan langsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hey, She's Not a Believer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang