Level 30

994 198 48
                                    

Siang hari yang tidak terlalu padat kegiatan sedikit membuat Nona Sok Kuat itu hanya bermain guling-gulingan di ranjang besarnya. Kamar yang super megah sekarang lumayan sepi karena Ruby sedang ada perawatan hewan sihir khusus. Jennie bingung, mengapa segitu sibuknya dua penjaga ia? Sementara majikannya seperti orang nganggur.

Sangat, sangat, sangat, sangat, bosan. Terlebih sudah beberapa hari ini Gezos menyuruhnya tidur terus agar kondisi membaik. Bukannya kembali normal yang ada dia jadi bantal karena terlalu lama berada di ranjang seperti Putri Rebahan. Putri Tidur maksudnya.

Ya, walaupun kamar ini nyaman beribu-ribu nyaman. Lebih besar, putih bersih dengan aksen cream seperti warna Bunga Libony dan Bulu Ruby yang ketika habis mandi. Balkon lebar, kamar mandi yang mirip dengan salon spa, ruang latihan sihir kecil, kamar pakaian yang luar biasa lebih besar daripada kamar pakaian Queen Elsa, tidak bisa disebut wardrobe tentu saja.

Meski begitu, penghuninya sedang kesepian, maka kamar ini tidak terlalu berguna. Jennie butuh cuci mata.

Nona Tawanan bergumam-gumam kemudian bangkit berdiri keluar dari kamarnya. Jennie tersenyum penuh dusta saat tatapan dia jatuh pada lima kesatria penjaga di depan pilar seberang dan sisi pintu. Beberapa pelayan di lorong istana nya, seolah menjaga Barack Obama di sepanjang jalan.

Gila, katanya Gezos akan memberi kebebasan untuk ia? Mana ada kebebasan mirip Tawanan sungguhan begini? Tapi memang dirinya Tawanan, sih.

"Ada yang bisa saya bantu, Nona?" Qees 1 bertanya ramah, nadanya sangat berteman di gendang telinga.

Ini bukan pelayanan untuk Tawanan. Tetapi seperti pelayanan untuk anak Raja.

Kalau boleh terjelaskan, selain nama pelayan yang satu itu, ternyata yang lain memiliki nama-nama seperti bagian tubuh dan gerakan. Jaaw, Leep, Noose, Qees, Sliip, Dreenk.

Jennie baru tahu saat berkeliling Istana ketika Raja sedang menghukum para Olimpus. Gadis itu masuk-masuk ke kamar pelayan seperti YouTuber yang menggrebek rumah Artis.

Jennie menggeleng dengan senyuman yang masih merekah "Oh, gak kok.... hanya mau ke Istana Yang Mulia"

Qees 1 mengangguk pelan membiarkan Nona yang ia layani melangkah ke arah kanan menuju kediaman Raja.

Jennie terkikik, kalau kamar yang dulu terbilang cukup jauh dengan Istana Gezos, harus melewati taman raksasa, kemudian ruang peristirahatan, kediaman milik Dhyp, lorong-lorong menuju ruang besar, baru lah sampai. Sekarang, hanya perlu melewati taman, itu pun tidak terlalu besar. Memang kejadian di Koloseum membawa keuntungan banyak baginya.

Dari beberapa jarak, Gezos mendengus geli bersandar pada pilar melihat Nona Sok Kuat yang sedang bernyanyi-nyanyi My Boo layaknya tempo hari sembari menunjuk-menunjuk beliau.

Begitu gadis tersebut sampai di hadapanNya, Gezos bertanya.

"Kenapa kamu ke-"

"Mau mencari refrensi untuk belajar menjadi perempuan independen paling terdepan, Yang Mulia" jawabnya lumayan panjang.

Gezos menatap malas tawanannya sambil mengangkat alis.

"Ya masa cari pendamping hidup..." lanjutnya lagi setelah melihat ekspresi Raja.

Gezos mengedikkan bahu. Tangannya terulur mengambil jepitan kecil-kecil yang baru, daun dan bunga Libony putih cream pada surai Nona Tawanan.

Jennie menggandeng lengan Raja, menuju ruangan pria itu berada. Bagian paling asik berada di sana adalah gadis ini bisa mendapat ilmu-ilmu baru soal semesta seperti Les Private, yang benar-benar jarang manusia Bumi ketahui, entah kalau Chadwyks.

Hey, She's Not a Believer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang