Level 26

880 199 38
                                    

Jennie terdiam di tempatnya, duduk tidak nyaman dan berkali-kali menghela nafas. Bagaimanapun juga ia harus tetap waspada, Nona tawanan yakin seratus persen yang mengirimnya hewan berkepala sembilan itu adalah wanita di hadapannya sekarang, Aphrodite.

Aphrodite sedang berada di Istana Khortas bersama Sigires. Mereka kembali merecoki pujaan hati mereka yang sedang sarapan itu dengan tawanannya. Kalau Sigires sih lumayan masih merasa tidak sopan, wanita itu juga sempat menyapa Jennie ramah seperti pertama sekaligus terakhir kali mereka bertemu. Kalau Aphrodite langsung blak-blakkan berbicara sinis ke gadis manusia itu.

Jennie berusaha tidak mendengus atau mengumpat kepada Dewi Kecantikan , mulutnya sibuk mengunyah, dipangkuan ia ada Ruby yang tertidur, hewan bermata belo ini belum bangun sejak semalam, pulas sekali sampai Jennie pasrah membangunkannya.

Sigires menghela nafas kemudian ia memilih menghampiri Nona tawanan dan berbincang sesekali daripada membuat mood Raja mereka jadi jelek di pagi hari karena sudah mendengar suara bising.

"Selamat pagi, kamu sarapan apa, Jennie?" tanya Sigires ramah.

Jennie mendongak kemudian tersenyum sumringah, begini kek.

"Aku sarapan makanan dewa-dewi, nih" tunjuk gadis itu ke piring nya. Sigires terkekeh kemudian mengangguk ia melirik Ruby di pangkuan Jennie kemudian bertanya.

"Eh? Ini hewan apa?"

"Ini Ruby, dia hewan pemberian teman aku" cerita Jennie singkat ia menyodorkan satu suapan ke Sigires yang di lahap oleh wanita itu, sungguh jauh lebih baik ketimbang Aphrodite, mirip nenek lampir.

Si Dewi Cantik itu dari sebrang meja tersenyum sinis "Duh, lucu sekali sih interaksi kalian, aku sampai ingin pingsan"

Jennie mendelik, Gezos sudah menyelesaikan sarapan. Beliau hanya mengangkat alis saat tawanannya menatap ia tidak nyaman kemudian menggeleng, Jennie bangkit berdiri, ingin menghampiri Gauron. Kalau Kogand ada mungkin sekarang mereka berdua sedang main piknik-piknikan, atau belajar sihir bersama agar keterampilan Jennie terasah.

Sigires menautkan alisnya kemudian mundur, ia tidak akan bertanya mengapa karena dirinya tahu mungkin Jennie lebih baik pergi daripada melihat wajah Aphrodite. Ekspresi gadis manusia tersebut seperti banyak menyimpan sesuatu, wajahnya sabar dan berusaha baik-baik saja.

Raja menyadari itu, namun sedikit lega karena Jennie berjalan menghampiri nya kemudian berujar.

"Ayo, Yang Mulia. Jangan sibuk terus" ajak ia.

Gezos mengangguk kemudian bangkit berdiri, mengamit jemari tawanannya. Kedua orang itu lenyap menghilang, meninggalkan Aphrodite yang hanya tersenyum, Sigires menggaruk pelipisnya bingung.

Wanita itu menoleh ke arah Aphrodite yang tidak seperi biasanya. Dewi Cantik tersebut tidak marah atau memaki Jennie, justru ia hanya tersenyum janggal kemudian berbalik pergi meninggalkan kediaman Istana Khortas.

Sigires menggeleng pelan, dia tau Aphrodite akan melakukan segala cara upaya Gezos meliriknya barang sekali saja. Namun semoga caranya bukan hal-hal yang  membahayakan seseorang.

 Namun semoga caranya bukan hal-hal yang  membahayakan seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hey, She's Not a Believer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang