Sesuai perkataannya kemarin, Wijang datang menyambangi salah satu sohibnya semasa SMA, Bambang namanya. Berbeda dengan Wijang, Bambang tak melanjutkan pendidikannya dibangku perkuliahan. Dia telah bekerja sebagai juragan warnet sekaligus hacker jikalau ada target.
"Siapa namanya tadi?"
"Rara, sama Yulia."
"Yakin kau nama mereka Rara sama Yulia?" Dengan logat Batak yang masih kental, Bambang bertanya meyakinkan.
"Ngga yakin sih gue, Yulia apa Yura. Cari aja lah."
"Bah, macam mana pula kau nih. Kalo nanti ketemunya Yura Yunita jangan kaget kau ya!" Setelah mengatakan itu, jari-jari Bambang langsung beraksi diatas tombol keyboard, matanya takbkalah nyalang menatap monitor.
Bekerja di warnet sebenarnya hanya kedok seorang Bambang untuk mempermulus pekerjaan. Kemampuannya dalam hal hack mengehack sudah tak diragukan lagi, dia bahkan pernah menjadi kaki tangan para polisi.
"Yes!"
"Paan? Apaan?" Wijang yang tak paham dengan apa yang diucapkan Bambang mencoba meluruskan.
"Sudah lah kau kalo tak paham diam saja. Rara kan nama gadis tu?" Wijang kemudian mengiyakan pertanyaan Bambang.
"Satunya siapa lagi, cepat?!"
"Nah ini Bang, gue lupa namanya."
"Macam mana pulak kao nih!"
Kemudian Bambang kembali mengotak-atik komputernya yang beberapa saat lalu telah berhasil terhubung dengan database milik sekolah dua gadis yang mereka targetkan. Jika bertanya apakah ini salah satu tindak kejahatan, tentu saja. Tapi Bambang selalu mengelak bahwa pekerjaannya ini adalah menguak jejak digital, jadi bukanlah suatu tindak kejahatan.
"DONE!!!" Bambang dengan suara khas Bataknya yang senantiasa gas-gasan auto mengejutkan Wijang.
"Anjuw, kalem aja napa sih!"
"Yuna, tolol, namanya Yunaaa!"
"Yeu, mana gue tau nama dia Yuna. Dah cepet cari tau info mereka berdua."
"Gratisan, tapi minta cepet, cih!" Jawab Bambang bersungut-sungut.
Cukup lama Bambang berkutat dengan komputernya, Wijang yang tak paham hanya mendampingi sambil sesekali menjawab pertanyaan yang diajukan Bambang.
"Oh my god! Shit! Dua gadis nih betul masih SMA kah?!"
"Kenape? Kenape?"
Bambang kemudian menujukkan layar monitornya sambil menjelaskan sesuatu yang baru saja ia temukan. "Kau ada masalah apa sama mereka?"
Wijang lalu menceritakan semua yang dia tau tentang masalah sang adik dan dua gadis bernama Rara dan Yuna itu. Bambang menyimak walau sambil menatal monitornya.
"Jadi rencana kau apa?"
"Elu dapet apaan itu tadi?" Wijang justru balik bertanya.
"Mantap kali, kau bisa gunakan ini untuk mengancam. Tak salah kau minta tolong aku!" Ujar Bambang menyombongkan diri.
Bambang kemudian memindahkan hasil temuannya agar Wijang bisa ikut mengaksesnya. Senyum bangga mengukir sempurna di wajah Bambang sembari bersiul-siul menandakan kemenangan.
"Tapi ini kagak bakalan kena polisi kan?"
"Itu tergantung kau,"
"Heh gimana?"
"Kalo nanti dua gadis tuh nanya kau dapet info ini dari mana, jawab saja. Jejak digital tak bisa dihapus. Sambil kau dramatisir suasana biar makin mantap!" Jelas Bambang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan Asik Bersama Day6
FanfictionCerita perjuangan muda mudi untuk terus menjalani kehidupan dengan bekal yang pas-pasan. Tetap bertahan menghadapi lika-liku dengan sedikit uang di saku. Kegilaan selalu menemani kerasnya kehidupan, dengan sejumput kisah percintaan. "Seperti mati l...