Sesuai rencana kemarin, Tika beserta Darren tengah bersiap untuk menyambangi kediaman mami kosan. Tapi berhubung kosan lagi rame, mereka bingung gimana cara supaya bocah-bocah ngga curiga.
"Mau kemana lu?" Jae yang lagi goleran kepo melihat Tika yang bersiap keluar.
"Kedepan bentaran,"
"Ikuut," Ujar Jae antusias sambil beranjak dari tidurnya.
"Jangan!"
Jae bingung mendengar respon Tika yang terkesan mencurigakan. "Gua ikut kagak boleh?"
"Kagak, gue cuma bentaran." Jawab Tika yang semakin membuat Jae curiga.
Belum cukup Jae dibuat bertanya tanya, mulutnya Darren justru nyeplos tanpa dosa. "Ayok Tik keburu sore,"
"WAH WAH WAH, mencium bau-bau kejanggalan nih gua!" Jae berkoar-koar, membuat semua bocah kosan mendengar ocehannya.
"Dih, orang gila. Yok Ren cabut!" Kemudian Tika keluar kosan yang justru disambut Surya di teras yang ikut bertanya-tanya.
"Lu mau nge-date ama Darren?" Mulut Surya yang seenaknya berkata.
Darren dan Tika yang kesal cuma mau keluar bentaran tapi kena introgasi sana sini memilih mingkem daripada nambah darah tinggi.
"Ditanya mau kemana malah diem?" Surya masih ngotot bertanya.
"Mau main, bye!" Jawab Tika lalu ngacir nyeret Darren yang kesrimpet sandal jepitnya.
Berhubung rumah mami kosan ngga terlalu jauh, Darren sama Tika jadinya tinggal jalan bentaran. Diperjalanan mulutnya Tika tak henti-hentinya mengocehkan apapun yang dilihat matanya, Darren di samping cuma iya-iya aja.
"Ren kalo tu setan kaga mau pergi gimana?"
"Ya paksa lah,"
"Kalo masih kaga mau?" Tanya Tika lagi.
"Ya mana gua tau,"
"Dih elu mah, apa jangan-jangan gara-gara tu setan kosan kita jadi mlempem isinya cuma tujuh biji doangan?"
Darren mendapatkan pertanyaan dari Tika jadi ikut berpikir, "Bisa jadi sih."
Tahu bulat~ digoreng dadakan~ pake bumbu~ lima ratusan~ HALLO~
"Jajan dulu Tik," pinta Darren pada Tika yang kebetulan di depan mereka ada mangkal penjual tahu bulat. Insting emak-emak si Tika seketika bangkit ketika ia dan Darren hendak menyebrang, tanpa basa-basi dia gandeng tangan si bujang kemudian bagaikan kak ros yang menggandeng upin tanpa ipin dia menyebrangkan Darren.
"Tahu bulat 10 rebu pak, jadiin dua." Pinta Darren.
"Siap mas, sore sore gini emang paling enak ngemil tahu ditemenin pacar tersayang. Iya ngga mbak?" Goda si abang yang membuat Tika seketika ingin membalikkan wajan penggorengan.
"Iya enak, apalagi kalo tahunya tahu gejrot, sini bapak aja yang saya gejrot." Gumam Tika yang beruntungnya tersamarkan suara kendaraan yang lalu lalang.
"Makasih pak," ujar Darren sambil memberikan uang pembayaran.
Karena Darren kebiasaan makan sambil jalan, Tika pun mau tak mau turun tangan. "Sekalian aja makan sambil roll depan, bisa?"
Paham apa maksud sindiran Tika, Darren pun menghentikan kegiatan menyantap tahu bulatnya. Bejalan sekitar 20 menitan, akhirnya mereka berdua sampai di kediaman mami kosan disambut sang tuan rumah yang sedang asyik menyirami koleksi tanaman yang sering dipamerkan di status whatsapp dan grub bocah kosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kosan Asik Bersama Day6
FanfictionCerita perjuangan muda mudi untuk terus menjalani kehidupan dengan bekal yang pas-pasan. Tetap bertahan menghadapi lika-liku dengan sedikit uang di saku. Kegilaan selalu menemani kerasnya kehidupan, dengan sejumput kisah percintaan. "Seperti mati l...