Penerbangan dari Wisconsin ke Incheon memakan waktu kurang lebih sembilan belas jam. Karena sudah lelah menangis, Kim Yoo Jung bisa tertidur pulas selama di udara. Tapi perutnya yang lapar membuat kondisi tubuhnya tidak lebih segar.
Kim Yoo Jung celingak-celinguk di pintu keluar. Mencari orang yang oleh Jae Suk disuruh untuk menjemputnya. Penantiannya tidak berlangsung lama.
Seorang pria bertubuh tinggi ramping mendekatinya. Pria itu mengenakan pakaian dengan warna yang dengan mudah menarik perhatian. Jadi begitu dia melambaikan tangan ke Yoo Jung, sulit untuk tidak melihatnya.
"Kau, Kim Yoo Jung?" Pria itu memiringkan lehernya. Ia sedikit menunduk demi menyamakan tinggi dengan Yoo Jung. Ia mengamati wajah Yoo Jung lekat-lekat. Bak tukang berlian menguji keasliannya.
"Ya" Kim Yoo Jung mundur selangkah. Tidak nyaman dengan perlakuan manusia jakung itu.
"Ha! Yang benar aja si Soo Hyun itu! Aniyyy, aku ngerti kau ini adiknya.. tapi masa iya sampai membohongiku?"
"Bohong?" Kim Yoo Jung sejenak melupakan beban beratnya. Sekarang semua perhatiannya hanya terpusat pada pria aneh itu.
"Hah!" Pria itu mendengus. "Secantik peri katanya? Cantik apanya? Kau tidak ada cantik-cantiknya sama sekali! Kau malah seperti mayat hidup yang menakutkan" Pria itu mengambil alih koper dari tangan Yoo Jung seraya mempin jalan.
brengsek
"Kau bilang apa tadi?" Yoo Jung mendahului langkah pria itu dan melibasnya dengan tatapan ganas.
"Apa? Kau?? kau benar-benar mengatakan kau? padaku?" Pria itu mendelik. "Astaga si Soo Hyun itu tampangnya saja kaya malaikat, ternyata dia pembohong ulung.." Pria itu dengan cuek melanjutkan langkah menuju parkiran.
"Maksudmu apa sih?" Yoo Jung masih setia mengikuti langkah pria menyebalkan itu.
"Aniyyy, si Soo Hyun ngaku-ngaku punya adik secantik peri.. adik cantik dengan perangai yang manis. Dan kau.. kau tidak sesuai dengan gambaran itu"
Kim Yoo Jung tersenyum tipis mendengar ocehan pria itu. Soo Hyun si brengsek itu bilang begitu?
Tapi tunggu. Ada apa dengan pria itu? Mengapa datang-datang langsung cari masalah.
"Aku tahu kau lahir dan besar di Amerika sana, tapi kau ini murni darah korea. Jadi peganglah adat istiadat."
"Adat istiaadat apa?"
"Di sini orang-orang tidak memanggil "Kau" ke orang yang lebih tua"
"Kenapa begitu?"
"Ya untuk menghormati.. kau harus panggil oppa, karna aku temannya Soo Hyun" Pria itu membukakan bagasi mobil, memasukkan koper milik Yoo Jung ke dalamnya.
"Tak peduli dimana, aku hanya akan menghormati orang yang pantas untuk dihormati. Setua bangke pun, kalau tidak pantas, aku tidak akan menunjukkan rasa hormatku. Jadi kalau kau ingin dihormati, pastikan dirimu pantas menerimanya." Yoo Jung membuka pintu dengan kasar, dan duduk dengan angkuh di kursi penumpang.
"Kya! Kau ini kasar sekali.." Pria itu tersenyum sumringah menyaksikan pemberontakan kecil yang dilakukan Yoo Jung. Rautnya menunjukkan rasa lega.
Setelah menutup rapat bagasi, pria itu segera masuk dan mengendalikan kemudi. Dia menoleh ke Yoo Jung. Gadis itu menyandarkan punggung dan bagian kepala ditutupi jaket dengan asal.
"Lee Kwang Soo.. Kau boleh memanggilku Kwang Soo Oppa" Pria itu beringsut demi membantu memasangkan seatbelt di tubuh Yoo Jung.
Yoo Jung tidak bergeming. Ia pura-pura tuli. Sepanjang perjalanan, Pria yang mengaku bernama Lee Kwang Soo itu pun tidak berbicara lagi. Sampai akhirnya mereka tiba di rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Me √ (Completed)
Fanfiction|Follow dulu dong baru baca, ya| Adalah tidak bijak menyandarkan harapanmu pada orang lain. Setuju atau tidak, setidaknya itulah pendapat Kim Yoo Jung. Manusia berubah. Entah itu karena dirinya, orang lain atau lingkungannya. Dia tidak mau kecewa. D...