Semuanya sudah diusahakan. Namun takdir mereka mungkin memang sampai di sana saja. Setelah berulang-ulang mempertimbangkan, Jae Suk mantap dengan keputusannya. Ini harus diakhiri.
Dia bak nahkoda kapal rusak yang hampir tenggelam di makan ombak maha dahsyat. Terpaksa dia melepas beberapa penumpang demi keselamatan bersama. Dia adalah nahkoda bertanggung jawab. Ia berjanji tetap mendukung perempuan itu secara materil. Tak dibiarkannya penumpang itu tenggelam tanpa safety aids.
Dia menghormati keputusan Eun Bi, mengakhiri pernikahan yang tak bahagia itu. Tapi dia juga berterima kasih karena sudah bertahan setidaknya dua puluh tahun demi dirinya dan anak-anak.
"Tetaplah jadi ibu bagi Yoo Jung dan Soo Hyun... Sesekali ingatlah mereka..." bujuk Jae Suk.
Eun Bi mengiyakan dengan singkat. Ia tak betah berbasa-basi. Itu bukan gayanya. Setelah sepakat soal pembagian harta, ia memutus komunikasi dengan Jae Suk. Lalu dia lenyap tak pernah kembali. Tak juga ia pamit ke anak-anak bahkan ke mantan suaminya.
Tahu kalau Jae Suk sedang dinas ke luar kota, Eun Bi menggunakan kesempatan itu untuk berkemas dan meningglkan rumah. Entah sudah sejak kapan dia mengangusur memindahkan barang-barang miiliknya. Tak ada seorang pun yang tahu.
Brug.
Suara benda jatuh menghentikan Yoo Jung dari lamunannya. Ini sudah tengah malam, tapi ia tak bisa tidur. Sudah setahun ini dia tersiksa karena susah tidur. Pikirannya yang kalut selalu membuatnya tetap terjaga hingga hampir subuh.
Kriikkk.
Suara pintu kamar yang sedang dibuka tertangkap telinganya. Penasaran, ia bangkit dan mengintip dari lubang pintu. Dilihatnya bayangan Eun Bi yang bergegas meninggalkan ruangan. Tangan kanannya penuh dengan barang, dan tangan kirinya mendorong koper besar yang disusun bertingkat.
Yoo Jung keluar. Eun Bi terkesiap. Dia menghentikan langkah dan menoleh ke Yoo Jung yang berdiri tegang dibakar kemarahan.
"Apa kau pencuri?"
Eun Bi mendelik. Mulutnya siap-siap mengomel. Anak itu tidak pernah menghormatinya. Tidak pernah berbicara yang layak. Dia harus memberi anak itu pelajaran. Dia punya hak. Tapi tak sedikit kesempatanpun diberikan Yoo Jung kepadanya.
"Ini caramu? Diam-diam meninggalkan rumah seperti pencuri di tengah malam? Tak ada orang yang akan menahanmu lagi, jadi tidak usah bersembunyi-sembunyi. Pergilah dengan terhormat"
"Tak bisakah kau menjaga santunmu? Setidaknya terhadap ibumu sendiri. Yang sudah mengandung dan melahirkanmu"
"Mengandung dan melahirkan? Hah! Apakah aku memintamu untuk itu?"
Eun Bi termangu. Dia sudah terlalu berang untuk berdebat. Dia memang sangat tidak cocok dengan si gila itu. Tidak pernah sama sekali.
"Kuberi tahu, mengandung dan melahirkan tidak membuat seseorang jadi ibu! Harusnya kau tahu itu!"
Yoo Jung menarik napas panjang. Beberapa detik kemudian ia meninggalkan Eun Bi mematung di posisinya. Ia menuju kamar dan dengan kasar membanting pintu. Ruangan gelap itu menyesakkan jiwanya. Apalagi begitu mendengar bunyi pintu utama ditutup. Perempuan egois itu telah benar-benar pergi. Membawa pergi semua harapannya. Dia sungguh tega.
Apa aku keterlaluan?
Ah dia pantas mendapatkannya!
Aku benar-benar kurang ajar!
Itu karena ulahnya sendiri!
Seburuk apapun, dia tetaplah seorang ibu. Dan kau mendukakan hati seseorang yang mempertaruhkan nyawa untuk melahirkanmu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Me √ (Completed)
Fanfiction|Follow dulu dong baru baca, ya| Adalah tidak bijak menyandarkan harapanmu pada orang lain. Setuju atau tidak, setidaknya itulah pendapat Kim Yoo Jung. Manusia berubah. Entah itu karena dirinya, orang lain atau lingkungannya. Dia tidak mau kecewa. D...