"Good luck, Oppa" Yoo Jung merangkul erat tubuh Soo Hyun. Setelah memastikan perasaan sang kakak mantap dan tenang, ia memberi signal agar Soo Hyun memasuki ruangan tempat ia dan Ji Eun bertemu.
Kim Yoo Jung menunggu di dalam mobil sementara Kim Soo Hyun bertemu Ji EUn dan Lee Juck. Hatinya gusar tak karuan. Mungkin seharusnya ikut saja dia ke pertemuan itu seperti ajakan Soo Hyun. Tapi , sudah terlanjur, ya sudahlah.
Kim Soo Hyun tak kalah gundah. Hatinya berkecamuk apalagi saat langkahnya semakin dekat dengan Ji Eun dan Lee Juck yang sudah duduk manis di sudut ruangan.
Obrolan basa-basi menjadi pembuka pertemuan. Maksud hati untuk mencairkan suasana. Tapi tak sedikitpun mencair, yang ada malah semakin membeku. Kim Soo Hyun benar-benar seperti dicekik oleh kecanggungan.
"Eun Bi adalah perempuan yang baik. Setidaknya begitulah pendapatku"
Kim Soo Hyun hanya menarik napas berat. Dia sangat ingin mengiyakan pendapat Lee Juck. Tapi kenyataan berkata lain. Dia tidak bisa mengabaikan rasa marah dan kecewa selama ini.
"Mungkin memang dia tidak berjodoh dengan Appa mu, tapi.. dia memikirkan kalian. Kau dan adikmu"
Bohong. Ini jelas-jelas kebohongan besar.
"Temuilah dia. Perlakukanlah dia layaknya seorang ibu"
Lelaki ini mengundangku hanya untuk ini? Yang benar saja
"Dia kesepian. Sangat kesepian. Dia butuh teman untuk menghangatkan dingin hatinya"
Dia pantas mendapatkan itu. Dan, bukankah ada anda sekarang. Yang membantunya lepas dari kesepian itu?
"Aku tidak bisa lagi, maka setidaknya kau sebagai anak.. kau bisa melakukannya kan??"
Tunggu. Apa?
"Appa??" Ji Eun terperangah. Sesungguhnya diam-diam ia mengharapkan ini. Tapi. Akh. Mengapa hatinya remuk?
"Aku tidak bisa berjanji untuk tidak menemuinya lagi. Bagaimanapun dia teman yang baik. Tapi.. kalian tidak perlu khawatir. Tidak akan terjadi hal yang kalian takutkan. Kami telah memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami"
Deg
Ini yang Kim Soo Hyun dan Yoo Jung inginkan. Berakhirnya hubungan Lee Juck dan Eun Bi. Tapi. Tapi.. Mengapa hati terasa perih?
"Kalian berdua.. bergaullah dengan baik. Perlakukanlah putriku sebaik mungkin. Aku akan sangat bersyukur bila kau terus membuatnya bahagia seperti di hari-hari yang lalu. Dia terlihat paling cantik saat dia bahagia. Entah sudah berapa bulan lamanya dia tak menunjukkan kecantikannya itu" Lee Juck mengamati raut Ji Eun dan Soo Hyun bergantian.
"Apa anda mengakhirinya sepihak? Apa anda menanyakan pendapatnya??"
Aku pasti gila. Apa yang kuinginkan sebenarnya?
Kim Soo Hyun terdiam. Menahan sesuatu dalam diri yang tak bisa ia gambarkan. Inikah yang dimaksudkan orang-orang? Bahwasanya sangat tipis perbedaan antara benci dan cinta.
Kebencian merasuki manakala ia mengingat Eun Bi. Tapi begitu ada prospek tentang perempuan itu disakiti, diperlakukan tidak adil, tetap saja dia tidak terima. Dia tidak ingin perempuan berstatus ibunya itu mendapat luka.
"Is she alright?" lirih Soo Hyun pada akhirnya.
"Kalau kau benar-benar penasaran, cari tahu saja sendiri. Akan lebih baik kalau kau bisa melakukannya bersama adikmu. dan juga .." Lee Juck menoleh ke Ji Eun sebelum melanjutkan "putriku".
Lelaki keren itu berdiri dari duduknya. Ia mengelus kepala Ji Eun seakan memberi klarifikasi, bahwa dirinya baik-baik saja.
"Appa, kenapa? Kenapa begini??" Ji Eun berderai air mata. Dia begitu lega dan begitus sesak di saat yang bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Me √ (Completed)
Fanfiction|Follow dulu dong baru baca, ya| Adalah tidak bijak menyandarkan harapanmu pada orang lain. Setuju atau tidak, setidaknya itulah pendapat Kim Yoo Jung. Manusia berubah. Entah itu karena dirinya, orang lain atau lingkungannya. Dia tidak mau kecewa. D...