Was i that good?

90 17 8
                                    

Yeo Jin Goo dan Yoo Jung memilih berteduh di Aula. Itu satu-satunya ruang terdekat dari posisi mereka sekarang yang bisa disinggahi agar terhindar dari hujan.

Setibanya di sana, Jin Goo melepas long padding miliknya dan dipakaikan ke Yoo Jung. Hingga tubuh mungil gadis itu terbungkus penuh oleh long padding. Tangan Jin Goo sibuk mengibas rambut gadis itu, mengeringkannya dari basah. Sepanjang ia melakukan semua itu, bibirnya terkunci rapat. Ia bergerak dalam hening, tapi matanya tak lepas dari biji mata gadis itu.

Moment of silence.

Yoo Jung tidak berusaha membuka pembicaraan. Pikirannya seperti tak bisa fokus. Satu-satunya hal yang ia lakukan adalah, menelusuri tiap lekuk wajah Jin Goo. Melukisnya dalam ingatan dan mematrinya dalam hati.

Betapa wajah itu semakin tegas dan mempesona. Mata yang kini menatap lembut ke arahnya seperti menyimpan banyak cerita yang segera ingin diselami. Dan bekas luka di ujung alis Jin Goo semakin menonjol, menambah kesan keras dan seksi di mata Yoo Jung. 

Keras dan seksi?

Sepersekian detik semburat senyum menghampiri wajah Yoo Jung. Label yang barusan diberikan  terhadap Jin Goo barusan membuatnya merasa geli sendiri.

Tidak hanya itu. Kini Jin Goo membelakanginya. Demi mengibaskan payung dari sisa-sisa air hujan yang masih menempel di atasnya. Punggung yang kokoh dan lebar itu membuat perasaan Yoo Jung menjadi hangat. Di sana ia biasa bersandar. Menumpahkan segala amarah dan takut.

Tapi yang membuat Yoo Jung semakin terpana adalah payung di tangan Jin Goo. Entah di tahun berapa ia menghadiahkan payung itu ke Jin Goo. Tapi pria itu masih membawanya kemana-mana. Ada kebahagiaan yang bertumpah ruah ia rasakan saat ini.

Semua gerak-gerik Yoo Jung. Ekspresi di wajahnya. Bahkan emosi yang tertuang di biji mata hazel gadis itu. Tak satupun terlewatkan oleh Jin Goo. Ia bisa melihat semua itu dengan jelas, meski tubuhnya memunggungi Yoo Jung. Berkat kaca jendela di sisi kiri. Ia bisa melihat dengan jelas pantulan diri Yoo Jung yang mengamati lamat-lamat dirinya dari belakang.

Ada rasa hangat yang menjalar, meski udara dingin menelusup. Ada pengampunan yang kini sudah diterima, meski canggung masih merajai. Gadis itu tidak menatapnya dalam marah. Gadis itu memandanginya penuh kasih dan sayang.

"Soo Hyun hyung, apakabar dia?" Jin Goo membalikkan badan, kini ia berhadapan dengan Yoo Jung.

"Sangat baik. Dia jauh lebih bahagia belakangan ini"

Shanon? Shanon apa kabar? Masih bersamakah kalian hingga sekarang?

Yoo Jung menceritakan sedikit tentang Kim Soo Hyun. Cerita yang ternyata sudah diketahui oleh Jin Goo sebelumnya dari Jae Suk. Terakhir kali ke Wisconsin, Jae Suk menyempatkan diri untuk berpamitan dengan keluarga Jin Goo.

"Kau.. kau kok bisa ada di sini?" Lanjut Yoo Jung.

Mencarimulah, gila!

Jin Goo hanya tersenyum lembut, tapi tatapannya masih tetap terpaku pada milik gadis itu. Betapa ia merasa beruntung masih bisa bertemu sahabatnya itu.

***

"Kenalin Jae, Ini Jin Goo!" 

Ada kebanggaan yang terpancar nyata dari wajah Yoo Jung saat memperkenalkan Jin Goo ke Jae Hyun.

Kedua pria itu berjabat tangan. Saling menilik ke balik wajah masing-masing. Menebak-nebak isi kepala, mungkin juga perasaan di balik wajah itu.

Jae Hyun menatap intens ke dalam manik Jin Goo. Pria itu tersesat di dalamnya. "You have an amazing eyes!" pujinya terang-terangan. "Kau bahkan terlihat lebih keren dari pada yang Yoo Jung gambarkan selama ini"

Find Me √ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang