32 [END]

2.6K 65 0
                                    

Jangan lupa klik 🌟🌟

'Bagiku perpisahan bukanlah akhir dari segalanya
tetapi,
perpisahan adalah awal cinta kita yang akan diuji oleh waktu.'

(Syavara Anatasya Nugraha)

*Happy Reading*

Sudah tiga hari lamanya Nevan dan Ara mengalami perang dingin, Nevan yang selalu ke rumah Ara tetapi gadis itu malah diam di kamar, seperti saat ini ia baru saja turun dari motornya.

Tokk tokk

"Bik ada tamu tuh!" Teriak Ara yang saat ini sedang menonton tayangan 'tau gak sih'

"Eh Den Nevan, masuk Den." Ucap Bik Tia.

Saat berjalan kearah ruang tamu, ia melihat gadisnya yang selama ini mendiaminya sedang menonton sembari memakan cemilan.

"Assalammualaikum," ucap Nevan.

"Wa'alaikumsalam," ucap Ara yang masih asik melihat layar televisi. Nevan berjalan duduk disamping Ara, sedangkan sang empu masih menatap minat kearah makanan lezat yang sedang ditontonnya. Saat layar televisi sudah menampilkan iklan, ia melihat ke sampingnya.

"Abanggg!" Teriak Ara yang terkejut membuat Nevan ikutan terkejut karena teriakan gadisnya itu.

"Ada apa sih Ra." Ketus Reyhan.

"Bang, kok disamping aku kayak cowok Ara yah?" Ucap Ara seperti berbisik.

"Sinting." ketus Reyhan kembali ke dapur untuk melanjutkan acara makannya. Ia tau kalau Nevan datang, karena ia yang menelponnya, mumpung Ara lagi nonton jadi mereka bisa bertemu pikirnya.

"Ra," panggil Nevan sembari memegang tangan Ara.

"Ngapain sih disini." Ketus Ara.

"Udah donk marahnya, aku cuma mau bilang lusa aku berangkat ke Amrik." Ujar Nevan yang membuat Ara terdiam.

"Ra, aku terpaksa kesana karena ini permintaan Bunda, aku janji aku pasti akan kembali." Ucap Nevan dengan sungguh-sungguh.

"Ra bicara donk," rengek Nevan karena Ara sedari tadi diam.

"Yaudah aku balik yah, jangan marah-marah lagi, lusa pokoknya kamu ikut yah ngantar aku ke bandara." Ujar Nevan sembari bangkit dari sofa.

Saat Nevan sudah berjalan keluar tiba-tiba sebuah tangan melingkar diperutnya.

"Kamu kok jahat sih," lirih Ara dengan sesenggukan. Nevan berbalik dan langsung memeluk Ara dengan erat.

"Maaf yah," ujar Nevan.

Lagi asik-asiknya pelukan tiba-tiba seseorang mengacaukan acara pelukan mereka.

"Gak baik peluk-pelukkan, beluk sah." Celetuh Reyhan yang memisahkan mereka.

"Isss," kesal Ara dengan bibir dimajukan.

"Balik sana lo Van, lusa lo dah berangkat jadi beres-beres sana." Usir Reyhan, memang semenjak Adik lelakinya pergi ia jadi lebih posesif kepada Adik perempuannya.

"Ara baru baikan nih loh, masak disuruh pulang sih." Kesal Ara sembari menghentak-hentakkan kakinya ke lantai.

"Lah, kemarin aja ada yang gak mau ketemu, sekarang malah gak mau pisah, yaudah sana di taman belakang aja kalian." Ujar Reyhan membuat Ara langsung menarik Nevan ke taman belakang rumahnya.

Gone [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang