sebelas

1.3K 97 3
                                    

*Happy Reading*



Disini lah mereka sekarang di ruangan bernuansa putih dengan seorang gadis terbaring lemah di brankar rumah sakit.

Mata yang tadinya terpejam kini mulai terbuka sedikit demi sedikit.

"Sayang apa yang sakit?" tanya wanita paruh baya kepada gadis yang baru saja tersadar dari pingsan nya.

"H...ha..us," ucapnya terbata bata.

"Nihh pelan-pelan kak," ucap lelaki yang menyodorkan gelas berisi air putih.

"Kiran," ucapnya ketika netranya melihat sahabat pertamanya dengan mata sembab.

"Apapun yang kamu udah tau,  jangan kasih tau siapa-siapa ya," ucap Ara pelan sambil mencoba tersenyum, berbeda dengan Kiran gadis itu hanya mampu memandangi Ara dengan mata besarnya yang sudah berkaca kaca.

"Lo kenapa gak pernah minum obat lagi hah!" bentakan dari Bima yang tiba-tiba membuat seisi ruangan terlonjak kaget termasuk Ara.

"Maaf, obat aku habis," ucap Ara.

"Lagi pula percuma aku minum obat kalau ujung-ujungnya aku akan pergi dari dunia ini," ucapnya lagi sambil terus menunduk.

"Kak aku gak suka yah kakak ngomong kayak gitu!" ketus Rafa dengan nada datar.

"Ra Tante gak suka ya kamu bicara gitu!" ketus Tante.

"maaf Tan," sesal Ara.

"Lo gak pulang,  ini udah sore dari tadi siang lo disini," ujar Bima tiba-tiba kepada Kiran.

"Ran kamu pulang sana gih," ucap Ara lembut.

"Yaudah gue pulang, Buk saya pamit pulang yah," pamit Kiran kepada Ara dan Tante Siska.

"Hati-hati Ran," ucap Ara yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Kiran.

"Yaudah kamu istirahat gih, Tante mau pulang dulu nanti malam kesini lagi kok." ucap Tante sambil mengusap puncak kepala Ara dengan sayang.

"Bim, Fa temenin Ara," ucap Tante yang diangguki oleh mereka.

Setelah kepergian Tante Siska,  kini di ruangan bernuansa putih itu hanya ada mereka bertiga.

"Fa, Mama sama Papa gak datang?" tanya Ara.

"Gak usah bahas mereka!" ketus Rafa tiba-tiba dan segera pergi keluar ruangan dengan menutup pintu dengan amat begitu keras.

"Gak usah dipikirin, mungkin Afa lagi kesal, kamu tau sendiri kan gimana sikap Mama sama Papa kamu", jelas Bima tersenyum hangat kepada Ara.

"Bobok gih," ucapnya lagi yang diangguki oleh Ara.

•••

Ara pov
Petang telah berganti dengan malam dan malam telah berganti dengan mentari yang begitu cerah. Diruangan bernuansa putih telah terjadi keributan dari tiga spesies didalam ruangan itu.

Gone [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang