Duabelas

1.3K 89 0
                                    

*Happy Reading*

"Nih harus habis Ra, biar cepat sembuh," ucap seorang laki-laki yang sedang berada di ruangan bernuansa putih sambil merayu gadis yang saat ini menutup mulutnya dengan tangannya.

"Gak mau Al, udah gak enak buburnya," ucap gadis itu.

"Ohh gak mau nih? Oke gue pulang ajah kalau gitu." ucap laki-laki itu sambil meletakkan mangkuk berisi bubur diatas meja.

"Iss kamu mah gak seru, yaudah aku makan nih," kesal gadis itu sambil memakan buburnya dengan bibir mengerucut kedepan.

"Gitu donk dari tadi," ucap laki-laki yang tak lain Nevan.

"Udah nih udah habis." ucap gadis yang tak lain Ara sambil meletakkan mangkuk ke atas meja dan mengambil air minum.

Cklek
"Astagfirullah, dosa uyy beduan di satu ruangan!" teriak laki-laki yang tak lain ialah Roni.

"Bolos lo?" tanya Bima sambil berjalan mendekat ke arah Ara.

"Iyah," jawab Nevan.

"Ra gimana? masih ada yang sakit?" tanya Kiran.

"Aku udah sehat kok Ran," jawab Ara sambil tersenyum hangat.

"Huaaaaa!" teriak laki-laki yang berada di ruangan itu, menyebabkan mereka terlonjak kaget.

"Sadar Sat, ngucap Sat ngucap!" teriak Roni sambil mengucap di depan wajah Satria.

"Anjir kaget gue bangsat!" teriak Kiran tiba-tiba yang membuat mereka semua terlonjak kaget lagi, termasuk Satria yang saat ini duduk di lantai sambil melihat Kiran dengan mulut terbuka lebar.

"Lo kenapa sih Sat," kesal Bima.

"Bello di santet, huaaaaa!" teriak Satria lagi.

"Alhamdulillah!" teriak Roni.

"Bello saha?" tanya Kiran heran.

"Musangnya," ucap Bima.

"Musang bisa disantet jugak?" Tanya Kiran.

"Bisalah," ketus Satria.

"Terus si Bello gimana keadaannya?" tanya Bima.

"Lagi di Rumah Sakit?" ucap Satria dengan lemah.

"Rumah Sakit apa untuk musang?" tanya Kiran dengan wajah polosnya.

"Anjir Ra, temen lo kok bego amat!" teriak Roni.

"Bukan temen aku," ucap Ara dengan nada sengaja dibuat cuek.

"Kan gue nanyak bangsat." kesal Kiran.

"Anjir lo bilang gue bangsat?" tanya Satria yang kesal melihat namanya dibawa-bawa.

"Van,Ra kita pulang yuk, 3 spesies ini pada geser otak nya," ucap Bima dengan wajah suram yang malah membuat Ara tertawa.

"Bim bim salabim adakadabbra!" teriak mereka bertiga tiba-tiba.

Gone [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang