Part 4 : Kakak tiriku sange.

1.8K 376 49
                                    

"Makanya jadilah istriku agar aku gak kesulitan."

~Arka Barakallah~

Disebuah kamar di siang hari terlihat seorang gadis yang terkapar lemah diatas kasur bersarung pink miliknya itu, gadis bernama Amira itu tidur tengkurap dengan wajah menghadap kesamping.

Belum lagi ada beberapa tetes air liur yang mengalir di samping bibir mungilnya. Matanya masih setengah memejam berusaha untuk tidur tetapi, jujur dia gak bisa untuk tidur sekarang.

Dia sedikit kesal karena bosen, ia ingin sekali membaca wattpad tetapi semua cerita yang biasa dia baca belum ada yang update. Bahkan penyebab gadis ini tepar adalah menunggu notifikasi dari cerita favoritnya yang telah berjanji pada readers agar segera update malam ini pada jam delapan nanti tapi sampai sekarang belum ada notif update dari author padahal jam sudah menunjuk ke angka sembilan malam.

Merasa tertipu dirinya ....

Beberapa saat kemudian ponsel yang ada di samping kepalanya berdering singkat pertanda ada notifikasi masuk ke dalam benda persegi itu.

Mendengar itu Amira langsung bangkit dari pembaringannya, wajah yang terlihat tak bernyawa tiba-tiba sumringah. Tanpa pikir panjang Amira langsung meraih ponsel itu dengan cepat.

Tetapi raut wajahnya langsung berubah datar ketika menatap ponsel itu, ternyata ada sebuah pesan singkat masuk ke dalam gadgetnya.

Disana terpampang sebuah pesan nomor tidak dikenal untuknya.

"Assalamualaikum calon makmun," tulis pesan itu pada roomchat antara Amira dengan nomer tidak dikenal itu.

Amira mengeryitkan dahinya bingung, ada gerangan apa orang ini pada dirinya? Entahlah dia pun tidak tahu daripada banyak pikiran Amira langsung bertanya pada orang itu. "Sapa?" balasnya singkat.

Tak berselang lama ponselnya kembali berdering dan benar saja orang itu menjawab pesan Amira dengan cepat. Ternyata orang ini tergolong fast respon pikir Amira.

Orang itu menjawab pesan Amira dengan jawaban Ambigu, "Calon imammu." Amira menatap sekeliling, dia mulai merasa tidak nyaman, apakah ada stalker di sini?

Tetapi rasa takutnya langsung sirna ketika mengingat ada seseorang yang selalu mengakui dirinya adalah calon suami Amira, siapa lagi kalau bukan Bara si ustad.

Amira mengetik pesan singkat dengan kesal lalu di send kemudian. "Hidih, lo pasti si ustad itukan?"

Ternyata tebakan Amira tidak melesat, rupanya Bara-lah yang mengirim pesan kepadanya. Ia berdecak kesal dan geram melihat jawaban dari Bara.

"Alhamdullilah kamu akhirnya menyadari cinta kita." Cinta apanya? Yang ada bullshit doang.

Amira tanpa minat menjawab pesan Bara itu dengan deheman dan huruf "Y" tanda kecuekan sejuta umat.

"Ehm ... y"

Amira mengira setelah memberi respon cuek ke Bara membuat lelaki remaja itu menyerah tetapi malah kembali memberi suatu pertanyaan norak yang biasa dilontarkan oleh buaya darat kepada korbannya.

"Sekarang kamu ngapain?"

Dia paling benci dengan lelaki yang terlalu ingin tahu akan kehidupannya, emangnya dia itu siapa? Harus laporan ke dia?

"Kepo!" jawab pesan Amira dengan emot marah.

Disisi lain Bara tersenyum tipis melihat keganasan dari gadis manis itu. Jika ada yang bertanya dimana Bara memperoleh nomer Amira yaitu dari grup kelas.

Mudah sekalikan?

Bara mulai mengetik sebuah pesan untuk Amira. Bara sedikit terkekeh melihat ketikannya kembali, tak lama kemudian dia memencet tombol bergambar pesawat kertas.

I Love You, Gadis Wattpad Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang