"Guys lo pada denger gak nanti ada acara sosialisasi tentang pergaulan bebas di sekolah kita!" ucap Ketua kelas.
Semua siswa menatap si penyampai berita dengan seksama. Tak terkecuali Amira yang awalnya tengah membahas mantan dengan Sinta.
"Terus ada kabar buruk juga ...," ulangnya kembali dan dengan sengaja menggantung ucapannya sehingga membuat semua siswa penasaran.
Amira bertanya-tanya kabar buruk apa yang dimaksud ketua kelas? Jujur, dia paling capek dengan kabar buruk, tadi pagi saja dia sudah kena apes.
"Lokasi yang di gunakan kita untuk sosialisasi juga digunakan oleh SMA kejora 2" Seketika wajah Amira pucat pasi mengingat ada mantan yang menempuh pendidikan disana.
Ia berharap agar si Mantan yang memiliki panggilan Langit itu tidak menghadiri kegiatan sosialisasi di sekolahnya apapun alasannya. Dia tidak peduli sama sekali.
Dan satu fakta lagi yang tak boleh tertinggal yaitu SMA Kejora 1 dan 2 bermusuhan jadi bisa mengakibatkan kerusuhan. Aneh menurut Amira kenapa bisa musuhan? Awal mulanya gimana? Padahal kepala sekolah Kejora 1 dan 2 terlihat akrab tetapi kenapa penghuninya malah berperang?
"APA!" jerit semua siswa serentak.
Mereka tidak terima apabila daerah kekuasaan mereka diinjak oleh Kejora 2, mereka gak bakal terima.
Hinaan demi hinaan untuk Kejora 2 telah dilontarkan dimulut para siswa-siswa Kejora 1.
Marcel selaku ketua kelas berusaha mendinginkan suasana kelasnya itu. "Para ibu-ibu dan bapak-bapak tolong berkumpul di gedung teater oke," pinta ketua kelas.
"Ogah!" Bantah penghuni kelas sedangkan si Pak ketu merasa terdzolimi oleh rakyatnya sendiri.
Marcel dengan perlahan menjelaskan kepada rakyatnya, apabila mereka tidak segera ke ruang teater maka wali kelas akan memberi mereka tugas dan kelas tambahan membuat mereka mau tidak mau harus tetap pergi ke ruang teater.
Tak perlu waktu lama sebagian siswa sudah berada di luar kelas berjalan menuju ke ruang teater tapi tidak bagi Amira yang masih mematung menatap bukunya yang berada dibawahnya.
"Mir, lo gak pa-pa?" tanya Sinta khawatir.
Amira tersentak kaget lalu menoleh kearah Sinta dan Adel. Ia tersenyum seakan-akan berkata "I am fine"
Adel melihat wajah cantik sahabatnya dengan raut tak percaya karena ia tahu pasti ada apanya. Tapi dia hanya tersenyum maklum, ia yakin suatu saat nanti Amira akan menceritakan semuanya kepada dirinya dan Sinta.
Adel menyodorkan tangannya kearah Amira dan dibalas oleh si penerima serta tak luput dengan senyuman manisnya.
Namun disisi lain Sinta yang hanya menatap kedua sahabatnya yang saling melempar senyum. "Kenapa mereka tampak seperti drama ikan terbang sih?"
Akhirnya Amira gemoll and the gengs melangkahkan kakinya menuju ruang teaters. Gadis sarjana Wattpad itu terus mengucapkan doa agar si Mantan tak turut hadir dalam acara sosialisasi.
Semoga saja saat dalam perjalanan Langit keserempet mobil doa Amira, memang terdengar jahat tapi mau gimana lagi karena hatinya sudah terlalu sakit untuk memaafkan mantannya itu.
Sesampai disana,mereka bertiga baru saja berjalan melewati pembatas pintu masuk dengan anggun. tiba-tiba sebuah suara bergelegar.
"Woy kalian kenapa terlambat hah!" bentak Guru BK dengan tampilan menyeramkan. Ketiga sejoli itu kaget ketika menjadi pusat perhatian.
'Sialan baru aja masuk udah dapat masalah!' runtuk Amira.
Sinta menyenggol tangan Adel seraya berbisik, "Gara-gara elo pake acara drama sih jadi lambatkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Gadis Wattpad
Teen Fiction~END~ *** "Siapa kau?" tanya Amira "Saya pacar kaulah," jawab pria dengan setelan baju koko bewarna putih dan tak lupa wajah cengirnya. *** Apa yang harus dilakukan oleh gadis Yang bernama Amira Imanda Putri saat dia tahu bahwa ia lagi di teror oleh...