"Lowongan kerja aja mandang fisik apalagi apalagi laki-laki!"
~Amira Miranda Putri~
"Assalamualaikum," salam Amira setelah pulang dari kafe serta bersenang-senang di pasar malam bersama Adel dan Sinta.
Gadis itu masuk kedalam rumah yang tampak sepi seakan-akan tak berpenghuni. Kemana kedua orang tuanya beserta abangnya?
Amira mengeryitkan dahinya bingung, matanya terus menatap ke segala ruangan yang terlihat sedikit berantakan seperti terjadi kekacauan.
Amira terus memanggil ibunya dan ayahnya namun hasilnya tetap sama hanya kesunyian yang ada disana.
"Orang-orang pada kemana sih?"
Amira pun memutuskan berjalan kearah kamarnya untuk melepaskan rasa lelahnya. Tetapi saat ia melewati kamar si kakak tiri dia mendengarkan barang dibanting membuatnya terjengkang.
"Eh buset!" kejutnya.
Karena takut Amira langsung mempercepatkan langkahnya menuju kamar sebelum abangnya itu mengetahui keberadaannya.
***
"Apakah kamu melihat pohon?" tanya seorang gadis kecil dibalik layar televisi. Amira dengan semangat menjawab, "Dibelakangmu!"
"Dimana?" tanya si gadis itu kembali.
"Itu dibelakangmu!" Amira mulai geram saat jawabannya tidak di gubris oleh tokoh animasi itu, apalagi saat melihat ekspresi dari si gadis kecil yang terlihat seperti tak punya dosa sama sekali.
"Apa?"
"Dibelakangmu woi! Kecil-kecil udah budek!" jerit geram sambil menguyel-nguyel bantal yang ada di tangan.
"Bagus!" puji si tokoh utama yang ada animasi khusus anak itu ceria. Tetapi bukannya senang Amira malah emosi. "Bagus apaan? Yang ada emosi," sengaknya.
Kemal yang kebetulan lewat setelah keluar dari kamar tanpa sengaja melihat perilaku si adik yang sangat mengemaskan. Jika ia lupa bahwa dirinya adalah Kakak dari Amira Miranda Putri sudah pasti akan menerkamnya.
Kemal menghampiri Amira lalu duduk disampingnya membuat gadis itu menoleh kearahnya.
Amira terkejut melihat kehadiran Kemal tetapi dia kembali terkejut saat matanya kebagian wajah tampan itu, dimana ada beberapa lebam yang bersemayam disana.
"Wajah Kakak kenapa?" tanya Amira khawatir tanpa memegang wajah itu lembut. Sang empu seketika mendapatkan sengatan listrik saat tangan halus itu menelusuri wajahnya.
Amira berdiri dan bergegas meninggalkan Kemal untuk mengambil P3K yang ada dikamarnya, Kemal memegang jantungnya yang berdetak cepat sambil menatap punggung ramping itu yang kian menjauh.
Namun ia sadar diri setelah mengingat kejadian yang menimpanya barusan ketika mendapatkan pukulan telak dari ayahnya.
Sekembalinya Amira, dia kembali duduk dan meraih kepala Kemal kedalam pangkuannya.
Amira dengan telaten membersihkan luka itu dengan kapas steril yang telah basah akan alkohol, Kemal sedikit meringis menahan perih.
Kemal menatap dua manik indah yang ada diwajah Amira. Pandangannya selalu mengarah kesana, sadar tak sadar ia meraih wajah cantik itu lalu mengelus pelan.
"Sudah selesai," kata Amira sambil menepuk kedua tanganya seolah-olah membersihkan sesuatu. Kemal tersenyum dengan tangan masih mengelus pipi gembul itu.
Amira merasa sedikit risih atas perlakuan yang dicurahkan oleh sang kakak tiri. Tapi dia berusaha tetap berprangsaka baik, mungkin Kemal sangat menyanyanginya seperti itu batinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Gadis Wattpad
Teen Fiction~END~ *** "Siapa kau?" tanya Amira "Saya pacar kaulah," jawab pria dengan setelan baju koko bewarna putih dan tak lupa wajah cengirnya. *** Apa yang harus dilakukan oleh gadis Yang bernama Amira Imanda Putri saat dia tahu bahwa ia lagi di teror oleh...