"Big itu memiliki arti yang besar"
~Author cogan~
Setelah kejadian kemarin Amira memutuskan tidak akan menerima ajakan orang lagi sebelum mengetahui tujuan mereka pergi dan alasan kenapa Amira harus terdampar disana.
Dan gara-gara itu Bara sekarang sering berkunjung ke rumahnya dengan berbagai alasan.
"Assalamualaikum."
Baru juga dibicarain si penganggu sudah muncul, mungkin itu yang ada dipikiran Amira saat ini.
"Mir, dicariin mas tentara tuh," panggil Maemunah masuk kedalam kamar Amira.
Amira menggelengkan kepalanya mengisyaratkan untuk saat ini gadis itu tidak ingin bertemu dengan Bara hari ini.
Maemunah menatap anaknya dengan ekspresi bingung. "Kenapa geleng-geleng? Lagi tahlilan?" Mata Amira melotot mendengar pertanyaan ibunya itu.
Usahanya tidak sampai situ saja bahkan gadis itu mengedipkan matanya berkali-kali berusaha menyalurkan kekuatan batin antara anak dan ibu.
Katanya sih, batin anak dan ibu itu sangat kuat.
"Kenapa kedip-kedip, kelilipan?" tanya Maemunah.
Amira menepuk jidatnya keras. Fix Amira anak pungut! Di sisi lain Bara lagi menahan tawa melihat calon ibu mertua tidak peka sama sekali atas keinginan pujaan hatinya itu.
Walaupun Maemunah berada di dalam kamar Amira tetapi Bara masih mendengar percakapan keduanya walaupun berbisikkan.
"Mak, bilangin Amira lagi tidur," bisik Amira dan dibalas anggukan oleh Maemunah.
Maemunah pun mengeluarkan kepalanya menatap Bara lalu berkata, "Mas Bara, kata Amira dia lagi tidur gitu."
"Hih, Emak kok gitu sih bilangnya?!" kesal Amira.
Maemunah melotot mendengar gertakan putrinya itu, kayaknya dia selalu serba salah. "Lah katanya kamu suruh bilang ke mas Bara kalau kamu tidur, ya ibu bilangin lah," sengak Maemunah.
Amira merengek di depan ibunya sembari melompat-lompat di atas kasur. "Kenapa sih kok lompat-lompat?" tanya Maemunah semakin bingung melihat tingkah Amira makin menjadi.
Kesurupan kuda lumping kah?
Amira dengan terpaksa turun dari ranjangnya lalu keluar kamar menatap datar kearah Bara yang masih setia berdiri di depan pintu rumah.
"Ngapain kesini?" tanya Amira sinis.
Maemunah yang mengetahui ketidak sopanan dari putrinya segera mengeplak belakang kepala Amira mengakibatkan gadis itu meringis. "Apaan sih mak, pukul-pukul nanti aku goblok gimana?" tanya Amira tidak terima.
Maemunah memutar kedua bola matanya malas. "Emang kamu itu bodoh," jawab Maemunah santai.
"Aku mau mengajak kamu ke rumah," jawab Bara pada pertanyaan yang belum dijawab oleh sama sekali.
"Ngapain?" tanya Amira sembari menatap lelaki muda itu di depannya. Amira memincingkan mata mencari hal-hal yang mencurigai walaupun di matanya semua yang berkaitan dengan Bara adalah mencurigakan.
"Mengunjungi anak-anak kita."
"Astagfirullah, kapan kamu hamil nak? Perasaan kamu belum nikah apalagi hamil, kamu hamil di download kah?" jawab Maemunah beruntun.
"Kapan gue kawin sama lo anjir?!" bantah Amira tanpa memperdulikan celotehan dari ibunya itu.
"Yaudah, ikut saya kalau tidak percaya," putus Bara baku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Gadis Wattpad
Подростковая литература~END~ *** "Siapa kau?" tanya Amira "Saya pacar kaulah," jawab pria dengan setelan baju koko bewarna putih dan tak lupa wajah cengirnya. *** Apa yang harus dilakukan oleh gadis Yang bernama Amira Imanda Putri saat dia tahu bahwa ia lagi di teror oleh...