PART End : Pasar malam.

242 63 61
                                    

"Boro-boro mau glowing, handuk bekas pantat aja di usap ke muka,"

~Kata-kata motivasi~

"Boro-boro mau glowing, handuk bekas pantat aja di usap ke muka,"

~Kata-kata motivasi~

"Alhamdulillah!" ucap semua orang yang ada di dalam ruang itu serentak.

Mereka semua tampak senang saat salah satu keluarga mereka mendapatkan berita yang baik di hati serta pikiran mereka.

Mereka tak menyangka anak lelaki satu-satunya milik mereka sudah mengkhitbah salah satu dari berjuta wanita yang telah diciptakan oleh Allah untuk menjadi pendamping hidupnya.

Bukan hanya mereka saja yang bahagia tetapi anak lelaki mereka juga ikut turut bahagia karena segala urusannya di permudahkan oleh Allah termasuk jodoh.

Disisi lain Perempuan yang dilamar oleh pria itu tampak cemberut seakan-akan dirinya itu seorang pemeran di sinetron perjodohan yang tersakiti.

"Gak nyangka lo jeng, bentar lagi kita jadi besanan," ucap Ibu dari pihak si perempuan.

"Iya, gak nyangka juga," sahut Ibu dari pihak lelaki.

***

"Heh, kamu tau gak?" tanya Maemunah dengan perkataan pembuka sebelum perghibahan.

"Gak tau, kan belum dikasih tahu," jawab Amira malas dengan mata masih terpaku ke layar ponsel miliknya.

Amira merasa tak tertarik dengan perkataan, "Heh, kamu tau gak?" Seandainya perkataan itu diganti ....

"Heh, Ada duit semiliar di depan rumah loh."

Pasti Amira dengan senang hati langsung berlari dengan kecepatan maksimal bagaikan kuda pacu menuju pintu rumah.

Oke, Amira jangan terlalu berlebihan dalam mengkhayal!

"Apaan?" Amira membenarkan gaya duduknya sembari mengarahkan badannya menghadap ke Maenunah.

"Katanya Bara Hari ini bakal ngelamar gadis desa sini," ucap Maemunah.

"Seriusan?!" Amira terkejut, badannya seketika kaku, detak jantungnya berdetak kencang. Entah kenapa perasaan yang ada dihatinya terasa lain.

Amira terdiam mencerna perkataan dari ibunya itu, dia berusaha untuk mengolah semua perkataan itu tetapi tetap saja dia tidak bisa menerimanya.

Entah kenapa, dia merasakan sakit saat membayangkan Bara mengkhitbah gadis lain selain dirinya. Cemburukah? Tidak!

"Kok diam? Cemburu ya? Gak terima ya?" tanya Maemunah meledek dan tak lupa suara tawaannya yang bergelegar membuat Kemal yang sedari tadi rebahan di kamarnya keluar menghampiri kedua orang berjenis kelamin perempuan itu.

"Apaan Mak, ketawa kek tikus kegencet pintu?"

"Untung Mak mu ini dalam suasana hati senang karena bisa meledek adikmu ini, kalau enggak udah Mak keluarin kamu dari kartu keluarga," ucap Maemunah sedikit kesal.

"Ini tuh, Bara bentar lagi menikah ama cewek lain, kamu sih ... suka narik ulur hubungan, Bara-nya kepincut dengan cewek lain kan," lanjut.

I Love You, Gadis Wattpad Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang