EKSTRA PART :
"Ayah!" teriak seorang gadis berbaju seragam sekolah berwarna pink dengan corak kotak-kotak itu sembari menghampiri pria yang dipanggil ayah olehnya.
Pria itu seketika mengalihkan atensinya dari ponselnya kearah sumber suara lalu tersenyum lembut menatap putrinya. Pria itu terkekeh melihat penampilan anaknya itu yang terlihat seperti habis berperang dengan penjajah.
"Ayah!" panggil sekecil lagi dengan intonasi yang lebih keras membuat semua orang ada di depan gerbang menatap kearah kedua orang itu.
Pria berjas formal itu merentangkan kedua tangannya menyambut putrinya dalam pelukan. Dia bahkan mencium perempuan berbadan gembul itu. "Bintang, gimana sekolahnya?" tanyany basa-basi.
"Seperti biasa ayah, tumben ayah jemput biasanya juga yang jemput ibu," cetus Bintang.
Pria itu hanya terkekeh mendengar pernyataan dari Bintang yang lebih terdengar seperti sindiran. 'Anak dan ibu sama aja, suka sarkas," batin pria bermuka rupawan dan tegap itu.
Semua orang yang mayoritas berkelamin wanita itu menatap penuh kagum kearah pria itu. Orang yang ada disana menatap kagum kearah lelaki itu mereka baru tau ayah dari si gembul itu karena selama 2 bulan penuh hanya ibunya yang mengantar dan menjemput Bintang ke sekolah.
Dan pada akhirnya gosip tentang bintang berbunyi ....
"Kok yang antar jemput Bintang ibunya terus sih? Ayahnya mana? Jangan-jangan anak diluar rumah."
"Diluar nikah jeng."
Sirna!
Bintang menoleh ke kanan dan ke kiri seakan-akan mencari seseorang di sekitar gerbang sekolahnya. "Ibu mana?"
"Di rumah sayang," jawabnya singkat dengan bibir yang masih setia melengkung keatas.
Pria itu meraih anaknya ke dalam gendongannya berjalan meninggalkan gerbang sekolah menuju parkiran tempat mobil mereka berada.
Namun langkah kakinya seketika terhenti saat mendengar panggilan seseorang wanita tepat dibelakangnya.
"Pak Langit!"
Langit membalikkan badannya menghadapa wanita berseragam guru itu dan teryata ....
"Mawar?" Wanita itu tersenyum manis menatap ayah dan anak itu bergantian. Dalam pandangan Langit, Mawar telah berubah 180 derajat. Wanita itu terlihat semakin dewasa dan berwawasan yang membuat semua orang yang melihatnya pasti akan terkagum-kagum.
Ehm ... Langit masih playboy ya.
"Ada apa ya? Apakah putriku yang cantik sejagat raya ini melakukan sesuatu yang wow membuat anda menegurku?" tanya Langit bercanda sedangkan Bintang malah mengembungkan kedua pipinya karena sebal mendengar candaan dari Langit.
"Tidak ada apa-apa, Bintang sangat baik dalam mengikuti pembelajaran baik di dalam maupun di luar sekolah."
"Ehm, aku dengar Amira lagi hamil anak kedua ya?" lanjut Mawar.
Langit tersenyum simpul mendengar ucapan dari Mawar, pria itu hanya menganggukkan kepalanya perlahan. "Aku tidak nyangka berita tentang permaisuriku tersebar luas," kata Langit dengan mulut terkekeh.
Mawar tersenyum lagi menanggapi ucapan bernada candaan itu kembali. "Selamat ya semoga Amira dan bayi dalam perutnya sehat selalu."
"Makasih, kalau gitu aku pulang dulu, soalnya Amira lagi nungguin aku di rumah," pamitnya.
Mawar mengiyakan salam pamit dari Langit lalu segera berlalu meninggalkan wanita berprofesi guru TK itu sendiri. Mawar hanya menatap kepergian pria di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Gadis Wattpad
Teen Fiction~END~ *** "Siapa kau?" tanya Amira "Saya pacar kaulah," jawab pria dengan setelan baju koko bewarna putih dan tak lupa wajah cengirnya. *** Apa yang harus dilakukan oleh gadis Yang bernama Amira Imanda Putri saat dia tahu bahwa ia lagi di teror oleh...