PART 17 : Minyak Goreng langka Woy!

219 75 23
                                    


"Amira, tumben bangun pagi biasanya juga masih molor," heran Glen sembari menyeruput secangkir kopi buatan istri tercinta dan tak lupa tangan satunya lagi memegang selembar koran berita hari ini.

Amira menatap datar Ayahnya itu, memangnya Glen tidak menyadari wajah Amira yang terlihat seperti seorang zombie?

Siapa sangka Amira semalam nekat bergadang hanya demi menamatkan satu cerita dalam satu malam di aplikasi oranye.

Amira yang tidak ada minat menjawab pertanyaan dari ayahnya hanya bisa berdehem pelan sembari melangkahkan kakinya ke dapur untuk mengambil segelas air untuk mengisi perutnya yang kosong.

"Loh, tumben anak durhaka bangun pagi?" Tiba-tiba dari arah belakang Amira mendengar ucapan dari Maemunah.

Ck!

Gadis itu berdecak kesal sambil memenuhi gelas dengan air yang berasal dari dispenser hingga penuh lalu diminumnya hingga tandas tak bersisa.

Maemunah menghampiri Amira yang masih sibuk meminum airnya itu, namun saat netranya menatap wajah putrinya tiba-tiba Maemunah menjerit keras menyebabkan Glen yang lagi menyeruput kopi-nya terbatuk-batuk.

"Astaga matanya kok item gitu, semalam begadang baca Wattpad ya?" tanyanya menebak.

"Enggak, ini lagi cosplay jadi panda, udah tahu begadang malah pakai acara nanya lagi," cerca Amira.

"Kurang ajar ya kamu, sudah berani melawan mama, anak setang emang." Amira yang mendapatkan jeweran cinta dari Maemunah hanya bisa menjerit kesakitan.

"Aduh, bu lepasin sakit ini," mohon Amira kepada Maemunah. Maemunah berdengus kesal lalu melepaskan daun telinga milik Amira.

Amira mengosok kupingnya yang terasa sangat panas sambil meringis. "Mama bilangin ya, walaupun panda matanya item tapi tetep imut dan cakep, lah kamu bukannya cakep malah buluk gitu," cerocos Maemunah.

Amira hanya diam tak menanggapi ucapan dari ibunya, tapi ia malah menatap penampilan ibunya dari bawah keatas. "Ada acara apa bu?"

Maemunah menoleh kearah Amira lalu tersenyum senang melihat kepekaan anaknya ketimbang suaminya yang sedari tadi tidak menanyai penampilannya padahal Maemunah sengaja berjalan di sekeliling suaminya berulang kali.

Maemunah tertawa sambil menutup mulutnya dengan anggun, Amira menatap ibunya ngeri. 'Kok tiba-tiba berubah sih sikapnya? Dari buas menjadi anggun, kepribadian gandakah?' ucapnya dalam hati.

"Seneng deh, punya anak peka gak kayak yang situ," sindir Maemunah.

Namun lagi-lagi yang disindir olehnya hanya diam dan fokus menatap korannya yang berisi berita tentang pernikahan poligami.

'Boleh dicoba kayaknya,' batin Glen.

"Oh, ini nanti sore di rumah ada acara arisan sama teman-teman ibu," jelas Maemunah sedangkan Amira hanya mangut-mangut mengerti.

"Yaudah sana siap-siap," perintah Maemunah.

Amira mengerjapkan kedua matanya tidak mengerti. "Loh kok suruh siap-siap?" tanya Amira kesal.

Maemunah memutar bola matanya malas, "Kepasar sana, belanja minyak goreng."

"Tapi ma-"

"Eits, gak usah protes sana cepet berangkat," potong Maemunah cepat. Amira ingin sekali menolak perintah itu tapi dia tidak memiliki keberanian sama sekali.

Bagaimana Amira ingin menolak? Saat ini minyak goreng sangat langkah, jadi, otomatis kalau Amira ingin membeli minyak goreng dia harus antri dan berdempet-dempetan dengan pembeli lain. Amira gak mau pulang-pulang bunting!

I Love You, Gadis Wattpad Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang