"Kalau semua cowok itu sama, berarti aku seperti Taehyung dong?"
~Arka Barakallah~
"Amira, sini nak!" Terdengar suara panggilan Maemunah di dapur membuat Amira memdengus kesal karena telah menganggunya membaca Wattpad.
Amira bangkit dari pembaringan dengan lesu lalu melempar sembarang ponselnya di kasur, ia berjalan menuju dapur dengan bibir maju satu meter.
Sesampai disana dalam keadaan yang sama Amira masih memasang wajah kesal membuat Maemunah menatap putrinya aneh.
"Mir, napa tuh bibir abis di catok?" tanya Maemunah seraya memasukkan ayam hasil masakannya kedalam wadah kotak plastik.
Ya, benar ayam masakan Maemunah bukan Amira karena ayam buatan Amira sekarang lagi innalilahi. Amira berdecak kesal menghampiri ibunya.
"Ap-" ucapan Amira terpotong oleh si ibu.
"Nih anterin ke calon suamimu," pinta Mamemunah menyebabkan mata Amira membola.
"Mama!" jerit Amira tidak terima dan dibalas dengan pelototan oleh si Mama. Dan pada akhirnya mau tidak mau Amira mengambil wadah itu.
"Ini alamatnya," ujar Maemunah kembali sambil menyerahkan selembaran kertas yang di yakini berisi alamat si Ustad.
Amira tanpa menjawab langsung memutarkan badan, tetapi lagi-lagi langkahnya berhenti saat Maemunah memanggil namanya.
"Amira, jangan lupa wadahnya dibawa pulang." Amira merotasi matanya pelan.
Amira keluar dari rumahnya menuju garasi untuk mengambil sepeda dari sana, ia menaiki sepeda berwarna pink dengan gambar hello kitty miliknya, dia mulai mengayuh sepedanya pelan.
Namun baru beberapa ayunan Amira langsung me-rem sepedanya cepat, "Astagfirullah gue lupa pake sunscreen!"
Amira bergegas membanting setir menuju rumahnya kembali dan mengaplikasikan sunscreen ke wajahnya.
***
Saat ini Amira menatap cengo kearah sebuah rumah yang terlihat seperti permukiman.
Disana terdapat beberapa rumah yang hanya dibatasi pagar bambu."Ini rumahnya beneran?" tanya Amira tak yakin sesekali melirik kembali alamat yang di tulis oleh ibunya.
Amira tanpa ba-bi-bu langsung melewati gerbang itu, saat kakinya mulai melewati gerbang itu ia merasa diperhatiin oleh orang-orang disana yang hampir semua berkelamin cowok dan tak lupa mengenakan kopiah.
Amira samar-samar mendengar bisikan para cowok-cowok berkopiah itu ....
"Astagfirullah, mengapa ada ukhty disini baru aja ana tobat."
"Njir ada bidadari surgawi dunia woy."
"A'udzubillah himinas syaitonirojim ...." kata salah satu laki-laki berkopiah itu sambil memercikkan air yang ada di tangannya.
Amira mulai merasa geram dan melabrak cowok-cowok disana, "Apaan sih kalian? Natap gue kek gitu? Kayak gak pernah liat cewek aja!"
"Tidak sopan," lanjutnya.
"Memanglah, para akhy disini gak pernah liat cewek, kan sini pondokkan khusus cowok." Amira langsung menoleh kearah sumber suara.
"Yang gak sopan itu kamu pondokan khusus cowok kok di masukkin cewek gak menutup aurat lagi," ujarnya kembali membuat Amira menggeram kesal.
"Mata lo simpen kemana? Jelas-jelas gue pake jilbab!" balas Amira tidak mau kalah.
Bara menggelengkan kepala sambil mengucapkan kalimat istigfar dan tak lupa senyuman maklum yang masih terpampang diwajah manisnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Gadis Wattpad
Novela Juvenil~END~ *** "Siapa kau?" tanya Amira "Saya pacar kaulah," jawab pria dengan setelan baju koko bewarna putih dan tak lupa wajah cengirnya. *** Apa yang harus dilakukan oleh gadis Yang bernama Amira Imanda Putri saat dia tahu bahwa ia lagi di teror oleh...