"Dirimu terlalu selatan, sehingga cinta ini tak bisa ku utara kan."
~Author Cogan~
"Bang," panggil Amira sembari mengetuk pintu kamar Abangnya.
Namun tak ada sahutan sama sekali, keadaan terlihat sangat sepi dan senyap seakan-akan kamar itu tak memiliki penghuni. Amira berpikir dan bertanya apa yang dilakukan lelaki berstatus Abang tirinya itu dikamar? Main game atau ngepet?
Entahlah, hanya dia dan tuhan saja yang tahu. Oh iya, sama jin iprit yang berdiri dipojokkan kamarnya. Eh, mulutnya!
Karena Amira tergolong gadis pemberani, dermawan, pintar, dan rajin menabung. Amira memutar badannya menuju dapur mencari cemilan untuk bisa dimakan.
Emangnya kalian berfikir apaan? Ketuk ulang alias panggil ulang begitu? Amira terlalu mager untuk melakukan hal yang sama berulang kali.
Emangnya dia tidak sadar kalau dia sering tidur dan makan berulang kali di setiap harinya? Hidih!
Amira dengan pakaiannya yang terlihat minim mulai mengotak-atik semua lemari yang ada di dapur hanya untuk sekedar mencari benda yang bisa dijadikan sebagai penggajal perut.
Namun sangat disayangkan, dia cuma berhasil menemui beberapa butir telur saja yang bisa dimakan jika telur itu matang, ingat! Jika matang bukan mentah! Dan pada akhirnya dengan hati yang terpaksa Amira mulai menghidupkan kompor dengan api sedang dan tak lupa meletakkan sebuah wajan yang sudah dibaluri dengan minyak goreng.
Amira pun mulai memasak sebuah menu yang sangat super duper simpel yaitu telur dadar dengan taburan penyedap rasa bermerek Mamalo Seksi.
Eh?
Amira tampak menikmati kegiatan memasaknya sembari meletak tangan sebelah kirinya dipinggang bak seorang model profesional.
"Oke, jangan lupa taburi garam secukupnya biar kerasa asinnya daripada enggak nanti telur dadarnya hambar seperti perasaannya padaku, asek!" ucap Amira sambil menaburi garam.
"Buset, kalau gini gue merasa seperti chef Renata," lanjut terkekeh.
Tetapi tanpa dia sadari semua tingkah absurd Amira di tonton oleh seorang pria tinggi dengan berpenampilan seperti habis mandi.
Pria misterius tersenyum menatap punggung gadis di depannya yang masih dalam keadaan yang sama.
Lelaki itu berjalan mendekati Amira lalu tanpa persetujuan dari pihak si gadis, pria itu segera mengalungi kedua tangannya ke perut Amira sembari meletakkan dagunya ke pundaknya.
Amira yang tak memiliki persiapan sama sekali langsung tersentak kaget buat main, saat ada benda asing tiba-tiba melingkar di perutnya.
"Masak apa?" tanya Kemal lembut.
Badan Amira menegang saat hembusan nafas Kemal yang beraroma mint menyentuh tekuk lehernya secara perlahan.
Oke, hentikan sebelum cerita ini menjadi cerita dewasa lebih baik segera dihentikan.
"Telur Bang," jawab Amira gugup bukan main.
Kemal terkekeh melihat tingkah Amira yang lebih mirip seperti patung Liberty di Amerika Serikat. Pria muda itu malah mengeratkan pelukannya itu sembari menghirup aroma parfum yang masih melekat di leher adik tirinya itu.
Dia mulai membayangkan di masa depan jika Kemal menikah dengan Amira, mereka berdua akan lebih sering melakukan hal itu bahkan lebih banyak lagi.
Amira yang mulai tak tahan menerima segala perilaku Abangnya gadis itu segera melepas pelukan Abangnya paksa. "Bang lepasin, jangan peluk gue kayak gitu napa?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Gadis Wattpad
Teen Fiction~END~ *** "Siapa kau?" tanya Amira "Saya pacar kaulah," jawab pria dengan setelan baju koko bewarna putih dan tak lupa wajah cengirnya. *** Apa yang harus dilakukan oleh gadis Yang bernama Amira Imanda Putri saat dia tahu bahwa ia lagi di teror oleh...