"Sekarang pacar tidak ada tapi udah ada calon istri,"
~Arka Barakallah~
"Sialan!" jeritan Amira bergema keseluruh ruangan kelas membuat semua atensi menatap kearahnya tetapi beberapa saat kemudian mereka kembali fokus ke kesibukannya masing-masing.
Sangking terbiasanya mendengar jeritan azab itu mereka sama sekali tidak terlihat terganggu, Udah kebal kayaknya.
Sinta menghampiri Amira yang masih menidurkan kepalanya di meja lalu menepuk pundaknya pelan sehingga mau tidak mau Amira mengangkat kepala.
Dan tak lama salah satu temannya yang bernama Adel itu menyusul di belakang Sinta.
"Napa sih lo dari kemarin jerit-jerit kagak jelas gitu? gila lo?" tanya Sinta kesal.
Sinta takut nanti orang-orang diluar sana mengira Amira kesurupan jin iprit padahal gadis ini lagi membaca wattpad.
"Eit, dia itu bukan gila tau!" bela Adel membuat mood Amira yang buruk menjadi cerah karena baru kali ini ada membelanya dari ucapan laknat Sinta.
"Terus apa?" tanya Sinta bingung.
"Dia itu hanya kurang waras," jawab Adel polos.
Amira hanya mendengus kesal melihat tingkah absurd kedua. Tetapi walaupun sikap kedua kayak dakjal tapi mereka adalah seseorang mau menerimanya apa adanya.
"Lo tahu gak kemarin gue itu di gangguin ama orang," Amira mulai membuka suaranya.
Sinta duduk di samping Amira lalu memperhatikan ucapan Amira barusan.
Adel juga ikut duduk di hadapan Amira sehingga mereka terlihat seperti meeting penting."Yaelah orang doang, bokap gue aja digangguin ama mbak kun kun aja no problem," tukas Sinta dan dibalas anggukan oleh Adel.
"Ih ... dengerin dulu dong, dia kemarin gombalin aku pake bahasa arab."
"Loh, kok lo tau dia lagi gombalin lo, kan lo kagak ngerti bahasanya?" tanya Adel.
Sinta mengalihkan atensinya kearah Adel, dia setuju atas ujaran Adel. Setahu mereka walaupun Amira ini memakai jilbab kayak uhkty-ukhty tetapi Amira tak se-alim penampilannya.
Amira ini setengah ukhty setengah kunti, jadi jangan percaya dengan tampilan luar Amira karena dalam dirinya ada kucing garong.
"Gak tau, tapi wajahnya itu loo kayak mesum gitu makanya aku tau," jawab Amira yakin.
Amira sangat yakin kemarin lelaki itu tengah mengombalinya walaupun dia tidak ngerti arti dari ucapan lelaki itu. Namanya juga insting cewek.
"Hidih geer lo, besok-besok kalau ada anjing mengonggong ama lo, malah lo anggep gombalan terus lo samperin yang ada lo jadi makanan anjing lo!" cerca Sinta.
"Atau mungkin masnya itu ngira lo itu setan makanya di doain pake doa pengusir setan gitu," sambung Adel menyampaikan argumen.
Amira berdecak kesal sepertinya ia percuma menceritakan kejadian kemarin ke kedua temennya itu, yang ada malah diperpojok.
Tak lama bel kelas berbunyi nyaring membuat semua siswa yang semulanya diluar mulai berhamburan masuk ke dalam kelas.
Satu persatu teman sekelas Amira juga mulai duduk ke tempat kursi mereka masing-masing.
Beberapa saat kemudian masuklah seorang wanita berstatus guru ke dalam kelas seraya memeluk buku materi di tangannya.
Sesampai di meja guru itu meletakkan buku materi itu di atas meja lalu menatap sekeliling kelas. Murid-murid tampak fokus dan membisu menatap guru berdandan natural itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Gadis Wattpad
Ficção Adolescente~END~ *** "Siapa kau?" tanya Amira "Saya pacar kaulah," jawab pria dengan setelan baju koko bewarna putih dan tak lupa wajah cengirnya. *** Apa yang harus dilakukan oleh gadis Yang bernama Amira Imanda Putri saat dia tahu bahwa ia lagi di teror oleh...