PART 30 : Boneka Jeder!

191 63 79
                                    

"Beban keluarga kalau dikasih cobaan jangan mengeluh ya, karena masih ada banyak cobaan yang belum di coba."

~Author Cogan~

"Mau ikut Ibu gak?" tanya Maemunah.

Amira yang tengah asyik menatap ponselnya menggelengkan kepalanya pelan sebagai jawaban atas tawaran dari Maemunah.

"Kenapa? Jarang-jarang loh ibu ngajak kamu," ucap Maemunah terkesan memaksa agar putrinya itu ikut dengannya.

Amira berdecak kesal sembari meletakkan ponselnya dengan kasar. Apa ibunya lupa? Tempo hari yang lalu dimana Amira pernah menghadiri ke sebuah acara pernikahan bersama ibunya.

Dimana Amira di lontarkan sebuah pertanyaan, "Kapan nikah? Masa sih belum nikah? Gak ada calon? Padahal temenmu yang di desa udah nikah semua loh."

"Jangan marah ya, kan cuma nanya," lanjut ibu itu kembali.

"Enggak Tan, masih pengen berkarir betewe suaminya mana Tan?" jawab Amira sesopan mungkin walaupun perasaannya campur aduk.

"Udah meninggal tahun lalu," jawab ibu itu.

"Ooo ... Kapan nyusul?"

Dan pada akhirnya Amira pun di keroyok oleh para ibu-ibu di sana sedangkan Maemunah alias ibu kandung Amira hanya melihat pertengkaran putrinya dengan tetangga sembari menepuk tangan dan bilang, "Semangat sayang, kamu pasti menang! Hajar terus jangan kasih kendor!"

Amira yang kembali teringat kejadian beberapa waktu lalu hanya bisa bergidik ngeri betapa bahayanya para ibu-ibu di dunia ini.

Ingat emak-emak adalah ras terkuat yang ada di bumi selain bocil kematian, kpopers, wibu, dan wattpaders.

***

"Ya allah ini Amira?" kata ibu-ibu berbaju warna warni itu dan tak lupa hiasan emas yang bertebaran ke seluruh badannya mulai dari tangan, leher, kaki, kuping, dan jari.

Amira tahu emas yang dikenakan oleh ibu-ibu itu semua hanyalah imitasi alias palsu. Tetapi Amira lebih memilih diam tak memperdulikan orang itu.

"Sekarang udah smack down ya?"

Hah? Maksudnya? Glow up maksud anda?

"Padahal dulu Item, pendek, jelek, gendut dan hidup lagi, sekarang pulang-pulang smack down," lanjut ibu itu kembali.

'Glow up nyai!' batin Amira koreksi.

Amira tersenyum kikuk mendengar ucapan ibu itu yang terkesan keras bagaikan toa di masjib membuat semua orang menatap kearah keduanya.

"Serius itu Amira, udah cantik ya, dulu burik loh," nyinyir seorang wanita di seberang sana.

'Gak usah di perjelas woi!' batin Amira meronta-ronta.

Ibu-ibu yang mengajak Amira berbicara mulai menggerakkan bola matanya keseluruh arah seakan-akan mencari celah-celah kecacatan dari Amira.

"Ehm ... Omong-omong gandengannya mana?" tanya ibu Mella.

Nahkan!

Amira terkekeh pelan, "Belum ada bu."

"Masa sih? Penampilannya doang yang smack down, jodohnya gak smack down," ejek Ibu Mella.

'Lama-lama lo yang gue smack down! Mau?!' batin Amira meronta-ronta.

"Kayak anak saya dong, calon suaminya Pns  yang kerja di kantor," ucap Bu Mella semakin keras menarik perhatian para hadirin yang ada di sana.

I Love You, Gadis Wattpad Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang