06. Get Away

2K 505 63
                                    

"I don't hate you, it's just to keep you safe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I don't hate you, it's just to keep you safe."

🐻🐻🐻

Choi Yeonjun makin gencar mendalami semua teori mistis dan fenomena sekolahnya. Fakta yang mengatakan bahwa Choi Beomgyu agak berbeda dan kenyataan bahwa anak itu tak lain adalah adik angkat sahabatnya sendiri, membuat antusias Yeonjun kontan menggebu-gebu tanpa bisa dipungkiri lagi.

"Jangan-jangan kelas adikmu itu sudah dikutuk, Van!"

Vanya menoleh malas, menatap sang lawan sekilas. "Jangan mulai lagi, Jun."

"Aku serius, tahu! Jangan-jangan misteri kutukan itu benar dan adikmu dalam bahaya, Van."

Vanya mendesah jengah, memejam guna meredam emosi. "Wahai Yeonjun temanku, soal kematian teman sekelas Beomgyu itu sudah berlalu, barangkali itu kecelakaan, sudah takdir. Bukan urusan kita terus mengungkitnya begini. Apa kau tidak punya kerjaan lain selain mengorek semua misteri itu?!"

"Aku suka misteri," pungkas Yeonjun, mulai membuka bungkusan roti yang dia beli pada istirahat kedua ini, mulai mengikuti Vanya menyantap makanan itu. "Semua tentang itu membuatku tertarik."

"Apa kau tidak takut?"

"Kenapa aku harus takut saat aku sangat tertarik?"

"Yang kau sukai itu aneh-aneh saja. Misteri dan hal horor," dumel Vanya, menatap Yeonjun frustasi. "Ahh, apa alasan Tuhan membuatku mendapatkan teman dengan hobi aneh sepertimu, uh?!"

Yeonjun balas menatap marah, agak sakit hati. Sambil agak memonyongkan bibir dia menukas, "Kau harusnya bersyukur, tahu!"

"Ahh, benar juga. Terima kasih, Tuhan, sudah memberikanku makhluk langka ini!"

"Yak!"

Vanya menyengir, terkekeh sebentar. "Peace!"

Kemudian keduanya sama-sama sibuk mengunyah roti saja. Cukup lama hingga Yeonjun berucap memulai lagi konversasi. "Omong-omong, Van."

"Apa?"

"Apa adikmu tidak cerita sesuatu?"

"Cerita apa?" Vanya tidak menoleh, hanya menyahut seadanya sambil sibuk dengan kegiatannya menyeruput jus alpukat yang dia pesan itu.

"Soal di sekolah, perasaannya sejak jadi adikmu, atau apapun."

Vanya tadinya sudah mau melayangkan protes entah untuk jilid keberapa. Yeonjun pasti sudah mau mulai lagi dengan teori-teori misteri ramalan entah apalah itu. Tapi saat kepalanya tanpa sengaja menyerap lagi pertanyaan Yeonjun, gadis itu secara gamblang memutar memorinya perihal ucapan Beomgyu tempo lalu—membuatnya kebingungan dan bertanya-tanya, soal apa maksud di baliknya.

"Entah kenapa, aku merasa kalau kematiannya itu ada kaitannya denganku."

Vanya menatap lurus Yeonjun, pikirannya berkecamuk.

[✓] NEVER ENDING STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang