14. Force of Us

1.5K 388 82
                                    

"This is all out of our control, we better stop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"This is all out of our control, we better stop."

🐻🐻🐻

Sepulang sekolah itu, Vanya tak menunggu apa pun lagi selain menuju lurus ke kamar Beomgyu. Berita hari ini lagi-lagi membuat gadis itu tercengang. Korban selanjutnya ternyata berada di luar dugaan siapa pun. Rasanya para korban yang muncul makin terasa acak tanpa bisa ditebak melalui teori apa pun.

Kalau sudah begini ... apa benar teorinya sudah berubah? Kutukan dan kasus penculikan Choi Beomgyu itu ... semuanya tidak berkaitan?

"Kau serius tidak mengenal Kwon Jihun, Gyu?" tanya Vanya dengan mata memandang waswas. Detak jantungnya kini sudah tidak karuan. Entahlah sampai kapan semua ini akan menemui ujungnya; semua ini lebih terasa seperti never ending theory, never ending case—never ending story. Vanya rasanya ingin lari, namun di sudah lebih dulu terjerat di dalamnya.

Kwon Jihun namanya; korban pembunuhan yang masuk di koran hari ini. Siswa kelas 2C. Putra dari Kwon Ahnjae—kepala sekolah mereka.

Napas Vanya tercekat saat dia mendapati Beomgyu membalas gelengan lambat. "Aku tidak mengenalnya, Noona."

Ha? Bagaimana bisa? Vanya sudah kehilangan separuh pertahanan agar kakinya tetap tegak. Jatuh terduduk di sisi ranjang tidur Beomgyu lemas kemudian. Berarti teori Yeonjun telah salah dengan mutlak. Jika semua orang yang menjadi korban pembunuhan itu adalah semua orang yang mencoba mendekati Beomgyu, seharusnya Beomgyu mengenal—paling tidak mengetahui nama si korban—sama seperti sebelum-sebelumnya.

"K-kau ... tidak ingat kalau seseorang pernah mendekatimu? Anak lelaki dari kelas lain? Bahkan anak ini adalah putra kepala sekolah kita." Vanya masih bersikukuh.

Beomgyu menggeleng lagi. Mengambil duduk di kursi meja belajarnya. "Tidak. Yang terakhir hanya kemarin lusa di festival musim semi. Gadis yang jadi korban malamnya dan masuk berita kemarin." Beomgyu menjelaskan ulang, terdengar sendu. Membuat Vanya sontak menyesal sudah mendesak anak itu merespon pertanyaannya.

"M-maaf."

"Noona masih berpikir itu semua ada kaitannya denganku?"

Vanya yang tadinya menunduk langsung angkat kepala. Menoleh secepatnya. "Bukannya kau sendiri yang berkata begitu? Kau bilang kau punya perasaan itu sejak kabar pembunuhan Lee Daehwi sebagai korban pertama tahun ini."

"Noona benar. Sampai sekarang juga sama. Tapi, Noona tidak perlu memusingkannya terlalu jauh."

"Apa maksudmu tidak perlu, Gyu? Kau adikku."

"Bukan adik kandung Noona."

Vanya terbungkam sesaat, irisnya bergetar kala mencoba tetap menatap lurus anak itu. "T-tapi, kau sudah—"

"Aku tidak mau hal buruk terjadi kalau Noona terlibat masalahku." Beomgyu menghela napas panjang, masih balas menatap Vanya yang menegang sambil satu tangannya dimasukkan ke dalam sakunya. "Aku tahu dengan baik, Noona. Kalau keparat itu hanya mau berurusan denganku saja."

[✓] NEVER ENDING STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang