03. The Prevision

4.1K 745 347
                                    

"Nothing can have you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nothing can have you. Only me!"

🐻🐻🐻

Kelas 2B

Tidak banyak yang bisa Beomgyu ingat dari ruangan kelas yang berisi para murid seperti pada umumnya. Bukannya bergerak cepat mengambil bangku di posisi strategis, ia malah memilih duduk di barisan paling belakang.

Tidak banyak juga yang berarti hari itu untuknya selain persaingan sengit dan musyawarah mufakat yang dilakukan untuk menentukan posisi ketua kelas.

Itu harusnya akan menjadi waktu yang singkat, tapi menjadi terasa bertahun-tahun karena yang Beomgyu lakukan selama itu hanyalah terus menelisik ke seluruh penjuru ruangan, seolah ia sedang menerka karakter pribadi lepas pribadi semua orang di dalam kelas sana.

Bel sekolah berbunyi, helaan napas berat langsung keluar dari mulut Beomgyu. Akhirnya.

Ia beranjak, setidaknya ingin mencari tempat yang lebih sepi dan tenang untuknya bisa sendirian.

"Hai, Choi Beomgyu." Seorang pemuda menghampiri mejanya. Tersenyum manis sambil menyodorkan tangannya, "Namaku Lee Dae Hwi. Aku ketua kelas kita."

Ah, salah besar perkenalannya itu. Karena tanpa Daehwi katakan pun Beomgyu pasti tahu kalau dia ketua kelas yang terpilih secara dia juga menyaksikan prosesnya tadi.

Beomgyu cuma menarik senyum kecil, tidak ada niat balas menjabat tangan si lawan bicara, "Choi Beomgyu." Ia menunduk sedikit kala mau melewati Daehwi. Sampai pergerakannya ditahan.

"Et, Beomgyu. Kau mau kemana? Ke kantin? Akan aku tunjukkan jalannya sekalian sedikit berkeliling di sekolah, aku tahu ini tahun pertamamu di sekolah ini." Tangan Daehwi masih bertengger di pergelangan tangan Beomgyu, ia tetap tersenyum tulus, "Ayolah, Beomgyu-ya..."

Beomgyu menarik tangannya, lalu tersenyum tipis lagi. "Baiklah, terimakasih."

"Oke!" Seakan menjadi lebih parah, kali Daehwi merangkul Beomgyu santai, seakan mereka sudah kenal lama dan menjadi sedekat itu.

"Bisa kau singkirkan tanganmu? Apa kau memang suka seperti ini?" ucap Beomgyu datar, walaupun ia sama sekali tidak berontak.

Daehwi hanya mengerling nakal, "Iya, aku suka merangkul teman-teman. Dan aku merasa tanganmu sangat dingin, mungkin dengan begini aku bisa sedikit menghangatkanmu."

Menjijikkan.

Mungkin Beomgyu tidak punya kata lain yang lebih cocok. Tapi meski risih, Beomgyu masih tahu tentang menjaga perasaan orang. Beomgyu bahkan belum lupa kalau dia sendiri juga menyukai hal demikian, dulu sekali. Sebelum ia diculik, sebelum tragedi itu terjadi.

Itu terjadi begitu parah. Beomgyu sekarang hanya mengingat samar semua momen masa lalunya.

Dia bahkan melupakan nama temannya itu.

[✓] NEVER ENDING STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang