Hai! Disarankan baca pelan dan seksama. 2 chapter ke depan akan dipadatin sama bahasan teori. Jadi, perlu dibaca cermat biar kita nggak misscom. Kan gak seru kalau udah jauh-jauh baca sampai sini tapi teorinya delay dipahami, hehe.
Bila perlu, bacanya dipending aja dulu. Tunggu situasi mendukung dan memungkinkan!✨
Thank you. Happy reading, Calyst!
(๑♡⌓♡๑)Yeonjun
Oi, my barbar friend, selamat malam! Aku baru saja pulang dari jalan-jalan dan mau cerita panjang. Aku akan langsung menuliskan semuanya di sini. Bacanya nanti saja, okay? Saat pesta sudah usai, atau besok pun tidak masalah.
Kau tahu? Sejujurnya saat ini aku sedang berencana untuk mati. Mati karena terlalu bahagia, hehehe. Aku tahu kau paling benci candaan yang satu ini sehingga kau pasti akan langsung menelponku jika membaca ini. Telingaku sudah siap mendengar semua omelan sepanjang kereta api itu—jujur saja aku sudah bisa bayangkan 99,99% kalimat yang akan kau lontarkan. Haha, itu lucu. Tapi kau harus tahu, kalau yang kali ini aku tidak bercanda. Aku merencanakan itu dengan serius sampai aku perlu melawan rasa takutku sendiri mulai pagi ini. Kuharap kepergianku takkan menyulitkan siapa pun dan membawa ketenangan untuk semua orang. Berbaikanlah segera dengan Soobin Hyung, Van. Dia tidak sepenuhnya salah.
Karena aku benar-benar akan pergi untuk selamanya, kukira aku tidak perlu menahan satu rahasia apapun lagi yang selama ini telah aku tahan sendirian. Pertama dan paling utama, tentang kasus pembunuhan tragis yang menimpa anak-anak seangkatan Beomgyu, dan bagaimana seharusnya semua ini berkaitan dengan anak manis teman privat pianonya bernama Hyuka.
Aku ingin minta maaf padamu, Van. Akulah dalang dibalik pengintaian Beomgyu selama di sekolah dan memberi laporan pada sang dalang semua kasus ini, sehingga misteri ini kian meluas seolah tak kunjung mengantarkan kita pada titik temu. Akulah yang memperhatikan bagaimana Lee Daehwi mengajak Beomgyu bicara dengan akrab, bagaimana Im Jinyoung secara tulus meminta berteman dengan Beomgyu, juga Im Yuna yang kita lihat bertemu dan menghabiskan waktu bersama di taman musim semi. Tahu kenapa aku tidak pernah melaporkan Kang Taehyun untuk turut menjadi korban? Aku melihat persahabatan mereka, Van. Aku tahu bahwa persahabatan mereka seistimewa milik kita hingga aku tidak tega untuk turut menghancurkannya. Tahu kenapa aku terpaksa terus menutup mulut walaupun akhirnya sadar bahwa Choi Beomgyu yang merupakan target misiku ternyata adik angkatmu? Itu karena aku masih harus mencari tahu. Semua misteri yang aku kupas bersamamu masih hanya kulit luar saat aku masih berusaha sendiri sepanjang malam untuk mendapat jawaban atas tanda tanyaku. Kenapa harus aku?
Hyuka orangnya. Dialah anak yang memberikan susu cream bercampur racikan khusus zat psikedelik yang bisa menyerang imun dan membuat seseorang kesulitan mengendalikan halusinasi. Pada kasus ini, Beomgyu dengan semua traumanya lantas membentuk sebuah individu baru dalam raganya, dan ini jelas bisa membahayakan sewaktu-waktu. Ketahuilah, bahwa Beomgyu adikmu yang membunuh Kwon Jihoon, si anak kepala sekolah yang terlibat kasus memalukan dengan gadis yang dia taksir, malam itu. Malam saat kau memaksaku menginap dan kita nonton bola bersama. Itu memang dia, tapi dalam versi lain, dalam artian; diri lainnya.
Awalnya teoriku belum sampai menyinggung masalah minuman ini bahkan setelah kau memberiku satu kotak yang rasa strawberry, dan aku yang ketagihan dengan itu lantas meminta beberapa untuk aku bawa pulang. Kita tak bisa menyalahkan siapa pun. Hari itu kau membiarkan aku mengambil itu dari kulkasmu dan mengonsumsinya teratur, dan beberapa hari kemudian aku jatuh demam cukup parah. Sialnya, itu sudah memang merenggut kendali halusinasiku. Sehingga malam itu diri lainku memang mengambil alih, bahkan sampai aku tiba di rumahmu dan menyerang kamar adikmu. Yeah, aku bohong padamu. Soobin Hyung menemukan ponsel milikku dan memang aku yang menjatuhkan. Aku minta maaf. Aku tahu aku temanmu yang busuk, dan bagiku tidak masalah jika kau menolak memaafkanku. Kau memiliki hak untuk itu.
Setelah semua waktu yang begitu sulit ini, akhirnya kutemukan jawaban itu; alasan kenapa ini semua harus melibatkan aku. Serta bagaimana Lee Seohan sang dalang, yang tak lain adalah ayah Lee Hyuka itu sempat terlibat konflik dengan ayahku di masa lampau. Pria itu hanya ingin turut menghancurkan kehidupan keluargaku yang tentram dengan mengganggu hidupku—yang merupakan putra tunggal dan mimpi baru orang tuaku. Jujur saja, aku masih menyesal dengan semua ini, dan masih sering berusaha menentangnya juga. Tapi, aku bisa apa? Bagaimana pun aku masih teman sialan yang bersembunyi di sisimu selama ini, dan terus mengecewakan lebih banyak orang di sekitarku. Jadi, daripada semua dusta ini berlanjut dan kian membesar, kukira mengakhiri hidupku saja sudah cukup membayar semua.
Pesanku untukmu; segeralah jebak dan tangkap Lee Seohan yang sudah menghancurkan seluruh hidup Beomgyu sejak awal. Waspadai Lee Hyuka yang terlibat strategi liciknya dan tetaplah aman dengan kedua saudaramu.
Aku percaya kau bisa lakukan ini, bahkan jika itu tanpa aku ada di sampingmu, Vanya. Jaga dirimu tetap aman.
....
....
Masih ada sekitar dua bubble chat sebagai yang terakhir, tetapi Vanya sudah terlalu gemetar dengan tangis sesenggukan, juga gelengan frustasi. Itu seperti ide buruk untuk memaksa diri membacanya begitu dia tiba di kamarnya di kediaman Hyuka, tapi apa boleh buat? Pesan yang hampir seluruhnya meninggalkan kesan pilu itu tetap memaparkan sekian hal yang mengungkap semua fakta, yang selama ini mengganjal. Vanya menunduk, genggamnya pada ponsel mengerat. Air mata tak putus senantiasa mengalir membanjiri kedua pipi. Hingga suara anak lelaki yang menginvasi gendang telinganya dari luar kamar, membuatnya terkesiap.
Tok! Tok!
"Noona? Kau di dalam?" tanya Hyuka setengah mendesak. "Soobin Hyung mencarimu. Bisa Noona keluar dan bicara dengannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] NEVER ENDING STORY
FanficMenggemaskan, cerdas dan selalu bersemangat adalah kata-kata yang sangat menggambarkan seorang Choi Beomgyu. Namun, tragedi terjadi. Mengubah kepribadian anak itu seratus delapan puluh derajat! ⚠️ 𝐖𝐀𝐑𝐍 -- 𝐃𝐄𝐏𝐈𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍𝐒 𝐎𝐅 𝐌𝐄𝐍𝐓𝐀𝐋 �...