"All I want is just to keep you saved."
🐻🐻🐻
Setengah jam telah usai.
Vanya akhirnya bisa keluar dari kamar Beomgyu dan meninggalkan anak yang telah terlelap tersebut dengan hati tenang. Kini Vanya menghampiri Soobin yang sejak tadi menanti dengan harap-harap cemas di depan TV. Bahkan TV di sana menyala tanpa suara saking tidak mendapat perhatian dari si pelaku yang menyalakan benda itu.
"Soobin, apa kau tahu defenisi sebuah kedohohan?" ketus Vanya, duduk di samping kakaknya itu agak kesal.
Soobin memandang sebal. "Yak! Kan aku sudah minta maaf, lagipula kelupaan itu adalah hal manusiawi, tahu."
"Minta maaflah dengan Beomgyu, bukan denganku. Dan juga, kelupaan yang bisa mengancam keselamatan seseorang itu sangat tidak bisa ditolerir!" oceh Vanya langsung, membungkam Soobin. "Padahal dia sendiri yang bilang adik kecil kesayangan atau apalah itu. Nyatanya tidak ada aplikasi langsung! Siapa yang paling tidak becus jadi kakak di sini?!"
"Aku sudah jadi kakak, selama 18 tahun sejak kau terlahir ke muka bumi ini! Aku lebih berpengalaman!"
"Tapi aku sudah lebih hebat bahkan saat baru sekitar seminggu aku punya adik!"
"Kau hanya beruntung. Perempuan memang biasanya lebih telaten dari pada laki-laki. Harap maklum!"
"Tak ada yang bisa dimaklumi, Bin!"
Adu mulut itu ternyata berlangsung panjang. Yeah, biasanya juga memang seperti itu. Mereka tak pernah akur selayaknya kucing dan anjing. Bahkan perkara Vanya yang masih enggan membiasakan memanggil Oppa pun masih sering jadi bahan percekcokan.
"Oke! Oke! Kuakui Vanya Noona di sini yang lebih hebat. Lanjutkan itu. Kuserahkan tanggung jawab atas si kecil Choi Beomgyu sepenuhnya padamu," final Soobin, mengangkat kedua tangannya menyerah sambil memasang ekspresi menyebalkan.
"Yak! Tidak bisa begitu, dong!" Vanya tadinya ingin sekali memanfaatkan kesempatan konversasi bersama Soobin ini untuk membicarakan perihal omongan Beomgyu serta segala hal yang mengganggu pikirannya. Namun, melihat situasi ini, agaknya gadis itu harus menunggu di waktu selanjutnya saja. "Aku jadi malas berlama-lama denganmu!" ketusnya, melenggang ke kamarnya.
Keusilan Soobin pun ternyata belum berakhir kala lelaki itu melemparkan bantal sofa ke kepala belakang Vanya. Terkikik geli dia menyaksikan Vanya berbalik emosi untuk menggebuknya.
"Yak! Dasar manusia bongsor tidak berguna! Akan kubeberkan semua dosamu pada Yeonji Eonnie biar kau putus saja sekalian!"
Wah, hubungan saudara yang sangat-sangat hamonis.
***
Saat itu, di kelas. Pagi-pagi sekali, Yeonjun sudah menjejali Choi Vanya dengan tumpukan koran tua yang dia kumpulkan entah darimana itu. Memotong lembar-lembar penting jejeran berita utama yang berisikan kabar pembunuhan yang terjadi secara berkala dari tahun ke tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] NEVER ENDING STORY
FanfictionMenggemaskan, cerdas dan selalu bersemangat adalah kata-kata yang sangat menggambarkan seorang Choi Beomgyu. Namun, tragedi terjadi. Mengubah kepribadian anak itu seratus delapan puluh derajat! ⚠️ 𝐖𝐀𝐑𝐍 -- 𝐃𝐄𝐏𝐈𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍𝐒 𝐎𝐅 𝐌𝐄𝐍𝐓𝐀𝐋 �...