Pandu Aksara, laki laki itu terbaring lemah di atas tanah seraya memegang pipi kanannya yang baru saja dihantam dengan kuat oleh laki laki asing. Wajah Pandu mendongak dan menatap laki laki didepannya dengan wajah kebingungan. Ia yang tadinya sedang duduk diatas motor tiba tiba terjatuh terkena hantaman dari orang tak dikenal.
"Berani juga lo ya deketin cewek gue. Seganteng apasih lo sampai bisa godain cewek gue?!"Ujar laki laki tak dikenal itu dengan kasar. Ia tak sendiri, melainkan ada beberapa orang lagi dibelakangnya.
"Maksudnya?! Gue ngedeketin cewek lo?"Pandu tertawa dengan kencang "Sejak kapan coba gue ngedeketin cewek? Yang benar itu cewek yang ngejar ngejar gue! Dan lo nggak lihat wajah gue seganteng apa hah?!"Ujar Pandu percaya diri. Tapi semua yang diucapkan Pandu memang terbukti adanya. Ia tidak pernah mengejar ngejar perempuan, malah perempuan yang selalu mengejarnya.
Dan tentang kegantengan? Taulah! Menurutnya, wajahnya ini sangat sangat ganteng, tapi itu menurutnya ya. Tidak tau lah kalau menurut orang, dan ia tidak pernah peduli.
Kemudian, Pandu berdiri.
Mereka yang berada disana tertawa dan saling menatap "Hahaha percaya diri sekali dia!"Ujar salah satu dari mereka.
"Ya, percaya diri memang penting dan itu salah satu sifat gue. Kenapa? Ada masalah?"Ujar Pandu cuek, ia terdiam sejenak, lalu mengusap darah dari bibirnya. Kemudian Pandu tersenyum menyeringai. Matanya menatap sekeliling tempat.
"Lo semua nggak salah ngeroyok gue ditempat nongkrong anak basis sekolah gue?"Ujar Pandu dengan alis terangkat "Nyali lo semua bagus juga ya. Lo semua nggak takut gitu dikeroyok balik teman teman gue?"Sindir Pandu sembari tersenyum.
"Ngapain kita takut, lo cuman sendiri! Sedangkan kita? Berenam man! Satu lawan enam, yang mana coba yang menang?! Ya pasti kita lah!"Ujar salah satu diantara mereka seraya tertawa barbahak bahak!
Kening Pandu semakin mengkerut "Oh ya?"
Tak lama, beberapa teman teman Pandu datang dari belakang sembari membawa balok balok kayu yang tersampir dibahu mereka "Siapa tadi yang bilang Pandu cuman sendiri. Angkat tangan coba?!"tanya salah satu teman Pandu dengan nada santai, namun dibalik nada santai itu ada rasa marah yang ia tutupi.
Beberapa musuh yang Sedari tadi tertawa tiba tiba terdiam dan menatap kebelakang dimana teman teman Pandu berada. Mereka menelan ludah dengan kasar sembari saling menatap. Teman teman Pandu lebih dari sepuluh, sedangkan mereka hanya enam orang saja.
Mereka saling menatap dan bersiap untuk kabur, tapi terlambat karena teman teman Pandu, serta Pandu sendiri sudah mengelilingi mereka "Kenapa? Mau kabur ha?! Nggak bisa lah goblok! Lo semua udah ngeroyok teman kita, sekarang waktunya kita ngeroyok lo semua!"
Teman teman Pandu sudah maju kedepan dan bersiap untuk mengeroyok musuh didepan, hingga...
Bugh...Bugh...
Balok balok kayu itu menghantam tubuh musuh didepan, hingga musuhpun tak mampu untuk kabur.
"MATI LO SEMUA, MAMPUS!"
"KITA BAWA KE NERAKA BIAR TAMBAH MAMPUS!"
Bugh..Bugh..
Hantaman hantaman balok kayu dari tangan teman teman Pandu membuat keenam musuh terbaring lemah diatas tanah, tak sanggup lagi untuk menahan setiap hantaman yang datang.
Bugh...Bugh..
"Woi. Udah, udah! Bisa mati beneran anak orang"Pandu memberhentikan aksi teman temannya. Karena melihat keenam musuh yang mengeroyoknya tadi sudah terbaring lemah diatas tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Pandu!
HumorPandu Aksara, orang orang biasa memanggilnya Pandu. Seorang laki laki berumur 17 tahun yang tidak pernah tau siapa orang tua kandungnya. Ia diangkat oleh seorang wanita lembut dan penuh kasih sayang. Namanya Hana Karim. Pandu sering memanggilnya den...