Cintaku bukan di atas kertas
Cintaku getaran yang sama
Tak perlu di paksa
Tak perlu di cari
Kerna ku yakin ada jawabnyaPandu yang saat ini sedang tidur, tiba tiba terganggu dengan suara lagu yang terdengar nyaring dari depan kamar kostnya. Ia meraih guling disamping untuk menutupi kuping, berharap suara nyaring lagu tak terdengar lagi. Namun, bukannya malah berhenti, suara lagu itu semakin terdengar.
"Nghhhh"Pandu melenguh seraya membuka mata. Tangannya mencari ponsel yang di simpannya disamping kanan. Namun ponsel miliknya tak ia temukan. Dengan segera Pandu bangun dan duduk seraya memeluk guling. Matanya mencari dimana letak ponselnya.
"Cari apa Ndu?"Pandu menatap Rimba yang sedang makan seraya menatapnya. Tangan Pandu menggaruk belakang kepala "Hp. Hp gue mana ya? Gue simpan disini tadi"Tangannya menunjuk sebelah kanannya dimana ia menyimpan ponselnya tadi.
"Oh, lo cari hp?"Pandu mengangguk "Di pinjam tuh sama anak anak"
"Buat apaan?"Tanya Pandu bingung.
"Buat main tik tok. Biasa, teman teman lo lagi kecanduan main tik tok. Tuh, lihat aja itu di depan kamar lo. Udah kayak orang kesurupan mereka joget joget nggak jelas. Untung gue lebih waras dari mereka. Jadi lebih milih makan disini"
Kening Pandu mengkerut. Karena terlalu penasaran, ia lebih memilih keluar dari kamar dan melihat langsung apa yang dilakukan teman temannya. Tiba didepan pintu, suara lagu yang sangat nyaring kembali terdengar.
Cintaku bukan di atas kertas
Cintaku getaran yang sama
Tak perlu di paksa
Tak perlu di cari
Kerna ku yakin ada jawabnyaKening Pandu semakin mengkerut melihat teman temannya yang berjoget dengan heboh, dan sekali kali mengumpat dengan kasar.
"Heh, Ota bukan kayak gitu jogetnya. Kayak gini loh"Bayu memperagakan cara yang benar "Kaya gitu, ngerti nggak sih. Katanya mau apload di YouTube biar dapat duit. Tapi bikin tik tok aja nggak bisa. Gimana cara uploadnya coba. Aihh sekali lagi, sekali lagi. Kalau salah lagi mendingan gue sendiri aja deh yang bikin, terus upload di YouTube. Kalau gue dapat duit jangan pada minta ya"Ancam Bayu kesal.
"Yaudah, Yaudah sekali lagi"Ketika mereka sedang bersiap siap untuk membuat tik tok. Pandu lebih dulu menyela.
"Lo semua pada ngapain sih?"Tanya Pandu heran. Teman teman Pandu pun berbalik menatap Pandu yang saat ini berdiri di depan pintu seraya menatap mereka.
"Ini Ndu. Kita mau bikin tik tok"Jawab Ikram seraya memperbaiki letak ponsel Pandu.
"Cowok kok main tik tok. Malu tuh sama yang dibawah"Sindir Pandu seraya tertawa terbahak-bahak.
"Malu sama kaki maksud lo Ndu?"Tanya Tio sok polos. Pandu yang tadinya tertawa, tiba tiba mendatarkan wajahnya.
"Malu sama batang kampret!"Ketus Pandu kesal "Lagian ya, lo semua kok bisa bisanya main tik tok pas malam Jumat gini. Ngaji dong, ngaji! Ngaji Yasin atau Al-kahfi gitu. Udah shalat magrib belum?"
Teman teman Pandu saling menatap dan setelah itu menggeleng dengan polos.
"Belum Ndu"Jawab mereka serempak.
Pandu yang mendengar itu langsung menendang apapun yang ada didepannya dengan kesal "Bisa bisanya lo semua enak enakan joget, tapi belum shalat. Perlu di ruqiah nih lo semua. Pasti banyak setannya di tubuh kalian"Pandu menggelengkan kepalanya "Dan bisa bisanya juga gue dapat teman teman kayak lo pada. Mau jadi orang kaya tapi nggak pernah shalat, itu gimana jadinya?"
"Kita lupa Ndu. Gara gara Bayu nih yang ngajakin kita main tik tok. Jadi lupa buat shalat magrib"
"Iya tuh. Malah suruh ambil hp lo lagi. Si Bayu benar benar"Teman teman Pandu ikut menyalahkan Bayu.
"Eh, kok lo semua malah nyalahin gue sih. Yang salah disini bukan cuman gue ya! Kalau lo semua nggak mau, ngapain malah ikut, hah!"
"Udah, udah. Kok malah berantem sih. Ayo shalat dulu. Waktu magrib itu cuman sebentar. Jadi kita shalat sekarang"Ajak Pandu.
"Lo jadi imam Ndu?"
"Iya, gue imamin kalian semua. Bila perlu istri lo semua juga gue imamin"
Dan akhirnya, merekapun shalat berjamaah dengan Pandu yang jadi imam untuk teman temannya.
🌸~•••~🌸
Siang harinya setelah pulang sekolah. Pandu balik ke kost untuk ganti pakaian. Setelah mengganti pakaian, Pandu keluar dari kost bersamaan dengan Ota yang juga baru saja keluar dari kamarnya.
Mereka bersiap untuk pergi basecamp, dan bersiap siap untuk ke lintasan. karena nanti malam, Pandu akan ikut balapan.
Saat Pandu dan Ota turun kebawah, Pandu tiba tiba berhenti dan menatap kedepan. Kening Pandu mengkerut.
"Ragata"Ragata yang berada di depan Pandu seketika tersenyum.
"Hai, Pandu"Kening Pandu semakin mengkerut, ia berjalan mendekati Ragata yang berdiri didekat gerbang.
"Lo ngapain kesini? Terus, kok lo bisa tau kost gue?"Sebelum Ragata menjawab. Ota terlebih dahulu menyela.
"Ndu, gue duluan ya"Pandu mengangguk.
"Gue... Hmm..."Ragata menggaruk belakang kepalanya karena terlalu gugup.
"Gue?"Tanya Pandu penasaran.
"Lo mau kemana?"Tanya Ragata mengalihkan pertanyaan.
"Hmm.. mau ke basecamp"
"Gue boleh ikut nggak?"
"Eh!"
"Boleh ya, Ndu"
"Eh jangan lah! Disana kebanyakan laki laki. Nggak ada perempuan sama sekali. Lagian gue mau ada urusan setelah ke basecamp"Ragata tiba tiba mengerucutkan bibirnya kesal.
"Yah, padahal gue mau ikut lo. Gue bosan di rumah aja. Nggak ada orang dirumah. Orang tua gue udah ke luar kota selama satu minggu, Adek gue juga ikut. Terus dirumah gue sendirian, Ndu. Gue takut sendirian"
"Pekerja dirumah emang nggak ada?"
"Nggak ada semua. Mereka udah balik kampung. Dua hari lagi baru pulang"
"Aduh, gimana ya"Pandu ikut pusing jadinya "Gue nggak bisa bawa lo kesana Ta. Disana laki laki semua. Gue yakin kalau lo ikut gue. Lo malah ketakutan jadinya"
"Terus?"
"Ok, kayak gini aja. Lo istrahat di kamar kost gue dulu, sambil nungguin gue. Terserah Lo mau apa pun, terserah. Tapi jangan buka pintu ya kalau bukan gue yang datang"Ragata terdiam sejenak.
Pandu memegang kedua bahu Ragata "Gue ada urusan yang harus gue kerjain. Jadi nggak bisa ngajak Lo kesana. Teman teman gue semuanya cowok, nggak ada perempuan sama sekali"
Ragata mengangguk. Pandu tersenyum, ia memukul pelan kepala Ragata. Lalu, ia meraih tangan Ragata kearah kamarnya. Membuka pintu kamar dan memberikan kunci kost pada Ragata "Ingat, jangan bukain siapapun yang ngetuk pintu. Kecuali gue, Ok?"
"Ok"
"Gue pergi dulu ya"
"Tihati Ndu"Pandu mengangguk dan mulai menjauh.
Selepas Pandu pergi, Ragata masuk kedalam kamar kost Pandu "Hah! Bisa bisanya gue main di kost cowok kayak gini. Apa bedanya coba gue sama cabe cabean diluar sana"
🌸~•••~🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Pandu!
HumorPandu Aksara, orang orang biasa memanggilnya Pandu. Seorang laki laki berumur 17 tahun yang tidak pernah tau siapa orang tua kandungnya. Ia diangkat oleh seorang wanita lembut dan penuh kasih sayang. Namanya Hana Karim. Pandu sering memanggilnya den...