Birthday Boy #2

154 17 0
                                    

"You have to get older, but you don't have to grow up." - Unknown

Pagi-pagi sekali rumah keluarga Manggala sudah ramai dan sibuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi-pagi sekali rumah keluarga Manggala sudah ramai dan sibuk.
Semua orang ada di sana. Dari anggota keluarga Manggala sampai Joy dan Mamanya dari keluarga Januar. Pak Januar nanti nyusul langsung ke lokasi karena baru sampai di bandara kira-kira pukul 11 pagi.

Mama, Bunda, Joy, dan Jisung asik di dapur membuat kue ulamg tahun untuk Johnny. Pak Manggala, ayah dari Lucas, masih mengeringkan mobil di depan garasi setelah selesai dicuci. Sedangkan Lucas, 10 menit lalu ia di perintah oleh Bundanya untuk membeli pisau kue di swalayan depan. Tapi sampai sekarang belum-

"LUCAS GANTENG TIBA DI KERAJAAN!!!"  

-ah sudah pulang ternyata. Lucas menyimpan sandalnya di depan pintu. Tangannya terbuka lebar sambil menenteng belanjaan.

"KAKAK BERISIK!" Jisung ikut teriak.

"Bund. Kok ada tikus di dapur dibiarin aja sih? Kan nggak higienis."
Lucas ngeromet sambil meletakkan belanjaannya.

"Hush ngawur. Mana ada tikus di dapur Bunda."

"Nih." Dengan tanpa rasa bersalah dan tidak enak, Lucas mengangkat kaos bagian tengkuk Jisung hingga adiknya terangkat.

"BUNDAAA KAKAKNYA NIH! LEPASSSS IHHH!!!!" Jisung jelas meronta-ronta ingin melepaskan diri.

"Nggak dilepasin tuh Bund?" Joyceline yang bertanya.

Bunda menggeleng. "Nggak usah. Tunggu salah satu nangis dulu biar Ayahnya yang turun tangan. Iya nggak Bi?" Kata Bunda sambil menoel Mama Bia membuat sekutu.

"Untung anak sendiri ya, jadi bisa ditahan-tahanin." Mama Bia turut memberi komentar. Joy jadi cuma bisa ikutan geleng-geleng. Luar biasa memang orang tua mereka.

Jadi setelah semua perkara pembuatan kue dan persiapan pesta dadakan siap, semua anggota keluarga -minus Pak Januar- sore itu sepulang sekolah langsung menuju ke kosan Johnny. Sebelumnya Joyceline sudah memastikan kalau Abangnya itu akan berada di kosan. Tentunya dengan bantuan Yuta. Ada untungnya juga dia punya kenalan teman kos kakaknya. 

Di jalan Jisung sudah heboh sendiri. Padahal ulang tahun dia udah kelewat, tapi dia malah kelihatan lebih antusias buat kasih kejutan ulang tahun orang lain. 

"Nanti Jiji yang pegang kuenya ya kak?" Mata Jisung berbinar mentaap Joy. Mereka duduk di kursi paling belakang. Lucas di depan menemani Ayahnya karena kakinya yang panjang. Dua wanita dewasa duduk di tengah. Dan dua bocah berkaki pendek mengisi kursi belakang. 

"Oke. Ati-ati tapi ya? Kan kita cuma punya 1 kue." Joy mengiyakan.

Sewaktu Jisung sedang mengangguk dengan semangat. Lucas ikut berkomentar dari kursi depan. "Kalo jatoh nyungsruk nggak gue bantuin ya. Gue mau ketawa nyampe bengek pokoknya." 

BUMI | KIM DOYOUNG [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang