BUMI | KIM DOYOUNG [✔️]

Si Hijau

"Green is the fresh emblem of well founded hopes. In blue the spirit can wander, but in green it can rest." -Mary Webb

Kedai kopi bernuansa hijau yang mengusung tema planter cafe ini masih sepi. Hanya ada 3 orang mengisi 3 meja yang berbeda dalam ruangan. Masing-masing sibuk menyantap sarapan siang mereka atau kopi pengantar kegiatan pagi mereka. Maklum saja, Jam masih menunjukkan pukul 10.13 siang.

Joyceline menjadi orang keempat yang masuk. Ia langsung menuju ke konter. Pegawai kedai menyapanya dengan ramah serta memasukkan pesanan Joyceline. Setelah selesai bertransaksi, ia mencari tempat duduk yang dirasa nyaman. Meja bundar dengan hiasan apik diatasnya dekat dengan jendela besar yang menghadap ke taman depan kedai menjadi pilihannya. Matanya sibuk menyisir setiap dekorasi dalam kedai ini.

Orang bilang warna hijau pada daun-daun ini bermanfaat untuk mengurangi stres. Joy sendiri berpendapat kalau nuansa hijau pada kedai ini begitu menyejukkan. Warna sekunder gabungan dari Kuning dan Biru ini merupakan jenis warna antara Kuning dan Cyan. Pilihan Doyoung tidak buruk rupanya. Ia mengangguk mengakui.

Pesanannya sudah datang, segelas amerikano hangat dengan churros. Tapi orang yang mengajaknya bertemu di sini belum juga datang. Ia cek ponselnya tapi tidak ada pesan masuk dari orang yang ia tunggu.

Tangannya merogoh isi totebag mencari baju hangat yang akan ia kembalikan ke Doyoung. Sudah rapih dan wangi karena sejak malam sudah ia persiapkan.

Doyoung, laki-laki itu yang mengajaknya bertemu di luar hanya untuk mengembalikan baju hangat Bundanya. Jumat kemarin Joy sudah berangkat sekolah walaupun kondisi badannya belum seratus persen pulih. Tapi seperti yang Doyoung bilang, mereka tidak bisa bertemu karena kesibukan Doyoung di luar sekolah.

Joy sudah menyarankan untuk langsung mengembalikan ke rumah Doyoung saja. Ia bisa meminta bantuan Lucas untuk mengantarnya. Tapi lagi-lagi ide itu ditolak oleh Doyoung dengan dalih rumahnya selalu dalam keadaan kosong di siang hari karena setiap penghuni rumah punya kegiatan masing-masing termasuk Bundanya.

Pada akhirnya gadis ini menurut saja pada Doyoung dan memilih untuk bertemu di luar. Harusnya jadwalnya hari ini adalah menemani Mamanya berburu kekurangan kain karena Mamanya akan berangkat ke Medan besok untuk pernikahan kliennya. Tapi karena rencananya dengan Doyoung, Mamanya harus menanti Johnny pulang agar punya asisten.