Universum: Realitas Yang Diamati

261 36 29
                                    

"Here we are, trapped in the amber of the moment. There is no why." ― Kurt Vonnegut

Semesta adalah segalanya dalam waktu kita yang terhubung ruang untuk bisa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan kita dan sebaliknya, menurut definisi yang "masih lebih restriktif"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semesta adalah segalanya dalam waktu kita yang terhubung ruang untuk bisa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan kita dan sebaliknya, menurut definisi yang "masih lebih restriktif".

Menurut teori relativitas umum, beberapa daerah ruang mungkin tidak pernah berinteraksi dengan kita, bahkan dalam seumur hidup, karena kecepatan cahaya dan ruang ekspansi yang sedang berjalan. Sebagai contoh, pesan radio yang dikirim dari Bumi tidak pernah dapat mencapai beberapa daerah ruang, bahkan jika Semesta akan hidup selamanya; ruang dapat memperluas lebih cepat daripada cahaya yang melintas.

Perlu penekankan bahwa daerah-daerah yang jauh dari ruang yang diambil ada dan menjadi bagian dari realitas sebanyak seperti kita; namun kita tidak pernah bisa berinteraksi dengan mereka. Wilayah spasial di mana kita dapat mempengaruhi dan akan terpengaruh dilambangkan sebagai alam semesta teramati.

Sebenarnya, seluruh alam semesta yang teramati bergantung pada lokasi pengamat. Dengan perjalanan, pengamat dapat datang ke dalam kontak dengan wilayah yang lebih besar dari ruang-waktu daripada seorang pengamat yang tetap di tempatnya, sehingga seluruh alam semesta teramati untuk yang pertama lebih besar daripada yang kedua. Namun demikian, bahkan oleh orang yang paling cepat, mungkin tidak dapat berinteraksi dengan semua ruang. Biasanya, seluruh alam semesta yang teramati diambil yang berarti alam semesta diamati dari sudut pandang manusia di Galaksi Bima Sakti.

Rasanya semakin hari semakin sering pula terjadi interaksi di antara Joy dan Doyoung. Saat Doyoung yang dulu tidak pernah ia perhatikan tiba-tiba sering bersinggungan dengannya kini membuatnya kewalahan. Doyoung masih menatapnya dengan santai di saat dirinya sudah berdiri membeku seperti baru saja tertangkap basah mengatai guru atau menghilangkan hard disk Abangnya.

Joyceline berbalik untuk mengatakan, "bye Dan, gue rapat dulu." Lalu melesat pergi keluar ruang penyiaran.

----

"Selamat siang teman-teman. Oke gue buka rapat redaksi siang ini dengan berdoa berdarkan keyakinan masing-masing, berdoa dimulai." Dito, sang pemimpin redaksi membuka jalannya rapat. Semua anggota redaksi yang hadir menundukkan kepalanya sejenak untuk berdoa. "Amin." Lanjut Dito tanda untuk mengakhiri sesi doa pembuka mereka.

Lelaki itu menoleh sebentar ke arah sekretaris memeriksa kesiapan sekretarisnya untuk menulis notulensi rapat sebelum melanjutkan rapatnya.

"Pertama, yang mau gue omongin di rapat kali ini adalah tema majalah berikutnya. Semua kayaknya udah paham sih ya kalo sekolah kita bakalan ngadain Lustrum di ulang tahun kali ini, iya kan?" Dito kembali berhenti untuk melihat audiencenya.

Setelah mereka mengangguk Dito melanjutkan kalimatnya. "Jadi fokus semua bagian dari majalah kali ini adalah serangkaian acara lustrum sekolah. Gue kemarin baru dapat jadwal rangkaian acara ke anak OSIS." Dito mengode sekretaris nya untuk menggeser fotokopian yang sudah ia persiapkan agar anak-anak dapat lebih memperhatikan.

BUMI | KIM DOYOUNG [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang