Si Angin: Pemecah Kesunyian

531 72 28
                                    

"You say you love wind, but when it comes you close your windows." Bob Marley

Joyceline sudah sampai di kamar abu-abunya setelah menghabiskan waktu selama hampir 1 jam dengan Lucas di mekdi depan perempatan komplek perumahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joyceline sudah sampai di kamar abu-abunya setelah menghabiskan waktu selama hampir 1 jam dengan Lucas di mekdi depan perempatan komplek perumahannya. Setelah mendapat telepon dari Abangnya, Joy menyudahi perbincangan mereka di mekdi dan memutuskan untuk pulang. Sesuai janji, Lucas sedang bermain bersama Abangnya di bawah, Joy sendiri memilih untuk masuk ke kamarnya. Ia letakkan dompet, jaket, dan kunci motor kembali ke tempatnya.

Kini Joyceline sedang mendudukan dirinya di atas tempat tidur. Mengetik beberapa kata di aplikasi pesan yang ditujukan untuk Mamanya.

Ma, pulang jam berapa nanti?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ma, pulang jam berapa nanti?

Setelah mengirimkan sebuah pesan Joyceline menyandarkan dirinya nyaman. Sambil menunggu balasan, ia mengingat-ingat percakapannya dengan Lucas beberapa saat yang lalu.

---
Joy tak ingin membukakan pintu untuk Lucas. Tapi Lucas sudah terlanjur berdiri di depan rumahnya sambil setengah berteriak. Ia agaknya sungkan kepada tetangganya yang lain karena teriakan Lucas menjadi sedikit mengganggu. Kalau ia membiarkan Lucas masuk, pasti ia nanti hanya akan diceramahi habis-habisan oleh Lucas. Tapi kalau tidak dibuka nanti bukan cuma pintu rumahnya yang di teror melainkan juga handphonenya dan lagi sudah pasti tetangga mereka juga akan protes lantaran suara Lucas yang lantang.

'ceklek' Lucas dengan wajah tersenyum sudah bersiap melangkahkan kakinya menuju ke dalam rumah Joy, tapi tertahan oleh si pemilik rumah.

"Gue kasih peringatan dulu, kalau cuma mau ceramah mending nggak usah, kalau mau numpang makan kulkas gue kosong tinggal susu sama telor, kalau mau main game sama abang gue dia belum pulang." Posisi pintu masih tertahan oleh tubuh Joy, hanya sedikit ruang yang terbuka.

"Pertama gue nggak mau ceramah tapi mau nyusun strategi. Kedua dan ketiga kalau nggak ada makanan kita ke mekdi depan aja lah sambil nungguin Bang Johnny pulang, gimana?" Bibir Lucas ia tipiskan, alisnya naik turun menggoda sekaligus mengajukan kesepakatan, khas seorang Lucas.

BUMI | KIM DOYOUNG [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang