Si Bumi Pasca Badai

347 53 26
                                    

"Rumput kecil yang meliuk-liuk karena terpaan angin akan berdiri tegak kembali ketika badai telah usai." Aesopus.

"Gue laper nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue laper nih. Lo nggak ada rencana traktir gue? Kan gue udah bantuin lo selesain masalah hidup Joy." Lucas mengeluh sembari melepaskan hoodienya lalu menyerahkannya kepada Joy agar dipakai. Lucas baru saja marah-marah kepada Joy karena tangan gadis itu yang terlampau dingin. Joy bilang, ia hanya gugup tadi tapi Lucas tidak menghiraukan perkataan gadis itu dan terus saja mengomel karena tidak memakai jaket sejak awal dan malah memakai kaos lengan panjang saja, jadinya Lucas mengeluh karena ia harus pulang dengan kaos pendeknya saja kalau begini.

Joy baru saja mengeluarkan kepalanya dari lubang hoodie Lucas, "Besok aja, gue janji bakal nraktir lo. Sekarang gue mau buru-buru balik ntar keburu Bang Johnny berangkat lagi."

Joy langsung naik ke motor vario hitam kepunyaan Lucas. Mereka pamit pada si pemilik rumah setelah mengucapkan beberapa kata. Joy dan Lucas kembali mengendarai motor mereka membelah kota di sore hari, lampu-lampu taman kota belum menyala karena hari belum begitu gelap, hanya saja senja sudah hampir tiba. Langit jingga kemerahan terbentang dari barat ke timur seakan siap menyambut Matahari ke peraduan untuk melepas penat setelah pekerjaannya seharian menyinari Bumi ini.

Mereka berdua sama-sama menikmati perjalanan sore itu, sesekali saling berbagi bercerita, sesekali ribut, sesekali juga saling memukul helm seperti tingkah mereka biasanya saat bersama. Joy melepaskan pegangan tangannya pada kaos Lucas, memberi beberapa tepukan dan menginstruksikan Lucas untuk sedikit memelankan kecepatan laju motornya karena Joy akan mengirim pesan kepada kakaknya untuk menunggunya sampai di rumah terlebih dahulu sebelum kakaknya berangkat kembali mengawali minggu lain perkuliahannya. Setelah itu Joy kembali memasukkan handphonenya ke dalam saku hoodie Lucas dan meraih kaos Lucas untuk kesekian kalinya hari ini.

Lucas melirik keadaan Joy dari kaca spionnya. Sudah beberapa menit suara gadis itu tidak kunjung terdengar di telinganya. Joy masih saja diam, tangannya masih memegang ujung kaos Lucas, kaca helmnya juga tertutup, tapi pandangan matanya terlihat tidak fokus, Lucas dapat melihat semua gerak-gerik Joy saat itu hanya dengan memandangnya melalui kaca spion. Ia ingin mengajaknya bicara lagi tapi niatnya segera ia urungkan, mengingat Joy baru saja melewati siang hari dengan kisahnya yang memakan energi. Akhirnya ia memilih untuk mengangkat kaca helmnya sendiri dan bersenandung. Bukan, bukan lagu romantis yang ia dendangkan. Jangan pernah berpikir kalau Lucas akan menyanyikan lagu romantis untuk Joy.

"Ku..pernah punya mobil balapku sendiri...

Yang..bisa ngebut, dijalanan tiap hari...

Ku.. tidak pernah merasakan kesepian...

Tak..ada gadis yang menolak diantarkan...

Asoy Geboy ngebut dijalanan ibukota!

Dipayungi lampu kota disekitar kita!

BUMI | KIM DOYOUNG [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang