Bulan Terbelah di Langit Amerika

148 18 0
                                    

"Keberanian berlipat ganda terkadang memang menyembul begitu saja ketika keterpaksaan mendera." -Bulan Terbelah di Langit Amerika, Hanum Salsabiela Rais.

Dayoung sudah mondar-mandir sejak tadi membagikan potongan sterofoam berbentuk puzzle kepada semua anggota S2 sambil mencak-mencak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dayoung sudah mondar-mandir sejak tadi membagikan potongan sterofoam berbentuk puzzle kepada semua anggota S2 sambil mencak-mencak. Harusnya kan ini tugas Woojin, tapi temannya itu malah dipanggil guru olahraga, jadinya dia yang riweuh sekarang. Apalagi seharusnya dia dan Juan mengambil banner di percetakan sekarang mengingat malam ini mereka harus dekor ruang multimedia sekolah untuk seminar bahasa besok pagi. 

"Jangan diganggu, lagi bertanduk dia." Soodam menyetop Mingi yang hendak mendekati Dayoung. 

"Kagak elah. Suudzon aja lo sama gue. Mau gue tawarin bantuan nih." Mingi menepis tangan Soodam yang menghalanginya. "Day, sini mana nota bannernya, biar gue ama Pak Haknyeon aja yang ngambil." 

Dayoung langsung menoleh mendapati uluran tangan dari Mingi. Matanya berbinar. "Beneran?" Tanyanya penuh harap. Minggi mengangguk. Ia lalu merogoh kantong seragamnya mengambil nota lalu ia menyerahkan kepada Mingi. "Di cek dulu di sana ya. Jangan salah ambil. Atas nama Woojin ya Gi."

"Iya. Dah sana lu lanjut dekor jangan senewen sendiri." Sungguh Dayoung terharu mendengar kalimat Mingi. Si anak slengekan ini bisa membuat hati terharu rupanya.

Ternyata setelah Mingi mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kelas, Haknyeon tidak dapat ditemukan.

"Haknyeon kemana dah?" Teriak Mingi pada semua penghuni kelas.

"Ngambil bendelan materi di percetakan ujung." Vina membagi informasi. 

"Lah, terus gue ngambilnya sama siapa?" Baru berujar, Yoojung lewat di depannya. Mingi pun langsung menahan bahu Yoojung. "Temenin gue ngambil banner buruan."

Yoojung berusaha melepaskan diri. Tapi nihil hasilnya meloloskan diri dari si tinggi ini. "Enggak ah. Lo otaknya iseng mulu kalo sama gue." 

"Kenapa hari ini pada suudzon ke gue dah? Kagak. Buruan elah, demi kelas nih."

Yoojung menuding Mingi sambil menatapnya tajam. "Tapi kalo gue belom naik jangan jalan duluan lo. Awas kalo ninggal lagi."

----

"Ini materi lo?" Joy membuka lembar demi lembar cetakan presentasi di lembar HVS yang ia pegang.

"Iya. Lengkap. Udah sama kesimpulan dan cadangan pertanyaan kalo nggak ada yang nanya atau waktunya sisa banyak." Mina menjelaskan. Jatah waktu untuk menampilkan drama singkat dan presentasi untuk setiap kelompok adalah dua jam pelajaran. Mengingat kelas S2 mempunyai 4 kelompok yang berarti total waktu yang dibutuhkan untuk seminar mereka adalah 8 jam pelajaran.

"Oke gue pelajarin ya. Ini kita ada latihan lagi nggak buat tim penampilnya?" Kali ini Joy mengajukan pertanyaan pada ketua kelompok mereka, Dino. 

Dino menggeleng. "Mana sempat. Kita kan harus ngisi puzzle piece itu tuh. Belum ngurusin properti sama kostum masing-masing. Terus dekor ruang entar begitu dikasih kuncinya. Terus GR total. Kayaknya itu udah bakal sampe malem sih." 

BUMI | KIM DOYOUNG [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang