"Unless commitment is made, there are only promises and hopes; but no plans."
― Peter F. DruckerHarusnya Joyceline bisa fokus sekarang. Harusnya ia memperhatikan jalannya pertandingan agar wawancaranya lebih baik nanti. Tapi ada dua hal yang mengganggu pikirannya yang seharusnya fokus itu.
Pertama karena tim basket kampus Jaehyun ternyata menjadi salah satu kandidat untuk menang dan kedua karena perkataan Doyoung tadi di motornya.
Usai membuat suasana yang kaku, Joy menarik Jisung agar menungfu di dalam rumahnya. Hanya Johnny yang mengantar mereka berdua ke luar. Suasana di motor juga tenang dan entah mengapa jalanan saat itu juga lengang. Mungkin karena belum jam pulang kantor yang padat.
Mereka berdua sama-sama diam. Tidak tahu apa yang membuat keduanya bungkam. Doyoung sebenarnya ingin sekali bertanya maksud perkataan Jisung tadi. Lalu ia juga ingin bertanya kakak Jisung ini siapa sampai-sampai Bundanya ingin menjadikan Joy sebagai anak mantu.
Tapi akal sehatnya kembali mencegah. Terlalu frontal dan tidak masuk akal kalau Doyoung bersikap begitu. Jadi ia akan mengubah subjek pemikirannya bukan kepada keluarga Jisung tapi pada dirinya sendiri."Nggak harus ngebut?" Tanya Doyoung sebelum masuk ke hal lain yang berkutat di otaknya.
"Harus sebenernya. Tapi lo bilang bukan ojek." Joyceline menjawab tanpa berusaha melihat muka Doyoung.
Bukan Doyoung tidak sadar. Ia tahu kalau gadis ini juga sedang sama kakunya sepertinya. "Joy." Panggilnya agar gadis itu memusatkan pendengarannya.
"Ya? Kenapa? Mau mampir dulu?"
"Kayaknya gue harus naikin status jadi PDKT tahap 2 deh. Biar keliatan ada usaha sama komitmen."
Dan BOOM!
Telinga Joy tidak bisa lagi fokus dengan rentetan kalimat yang diucapkan Doyoung setelahnya sampai ia kembali ke lapangan saat ini.
"Emangnya dia BMKG apa yang bisa naikin status dari siaga ke awas seenak jidat?!" Sungut Joy lirih ditempat duduknya.
Lucas melirik ke gadis itu lalu menepuk puncak kepalanya lembut. "Yang masuk ke sini cepet keluar. Gue sibuk elahh." Katanya.
Joy menepis tangan Lucas. Ia menatap teman tingginya itu sengit. "Lo kata gue kesurupan apa?"
"Ya lo ngamuk sendiri begitu. Kagak kerja?"
Mata Joy masih menyipit karena sebal dan silau harus mendongak. "Ya ini kerja." Balasnya lalu bersedekap tangan dan kembali memandang lapangan.
Topi Adidas training baseball putih tiba-tiba sudah nangkring di kepalanya. Pelakunya tidak lain dan tidak bukan, ya Lucas.
"Jangan kebanyakan bengong. Kesambet beneran tau rasa lo." Ucapnya setelah menepuk ujung topinya.
"Resek." Respon Joy singkat.
Kenapa sih semesta seperti hobi mengajaknya bermain disaat Joy ingin meringkuk sendirian di kurai malasnya sambil membaca novel baru?
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMI | KIM DOYOUNG [✔️]
Fanfiction"Terus berapa kali gue harus bilang kalo Lo itu cantik, Joyceline?" -Doyoung "Kenapa tiba-tiba ngomong gitu sih?" -Joyceline "Soalnya itu fakta." -Doyoung (19 Juni 2020-20 September 2021) ProjectNCT -Johnthenaa