Jungkook berhenti tepat di belokan koridor didekat ruangan Bangtan. Tempat dimana ia pernah mendengar pembicaraan Hyungnya dulu.
"Namjoon Hyung" gumam Jungkook. Ia tersenyum senang melihat sang leader Bangtan memasuki ruangan dengan keadaan baik. Tanpa sadar ia mendekati ruangan Bangtan. Pintu yang tak tertutup sempurna membuatnya dapat mendengar suara-suara dari dalam.
Kening Jungkook berkerut saat mendengar suara bertengkar. Namun saat mendengar kalimat yang tak pernah ia bayangkan membuat tubuhnya bergetar seketika.
"Kita tetap harus membunuh Jungkook Hyung!. Asal kalian tau lahirnya Jungkook membuat perang 19 tahun lalu terjadi! Orang tuaku dan Taehyung mati! Appa Hoseok mati!"
Deg....
Deg....
"Kelahiran ku sebuah kesalahan?"
********
"Sungjae-ya Eomma disini"
"Eomma Jeonghan lapar"
"Bona sudah Appa katakan jangan makan coklat lagi"
"Minhyun kau apakan adikmu hm?"
"Hyejin kau ini nakal sekali"
Terlihat seorang Namja tampan berdiri dipinggir pagar sekolah. Matanya mengerjap sendu menatap interaksi teman-temannya bersama orang tua mereka.
"Eomma, Appa eodiso-yo? Taetae ingin seperti mereka....." Gumamnya pelan. Ia iri melihat teman-temannya yang dijemput.
Berbagai pertanyaan berputar di dalam isi kepala kecilnya.
Bagaimana rasanya dijemput langsung oleh Eomma dan Appa?
Bagaimana rasanya dijahili Eomma dan Appa?
Bagaimana rasanya tertawa bersama mereka?
Bagaimana rasanya saat kau didekap oleh mereka?
Berbagai kata 'bagaimana' mengisi otak kecilnya yang baru beranjak 11 tahun.
"Apa Eomma dan Appa tak menyayangiku? Mereka membuang ku?" Ia terisak kecil. Tanpa sadar hanya dirinya yang masih tertinggal didepan sekolah dasar yang hampir 6 tahun ia tempati. Bersama seorang saem cantik di kejauhan yang sedang berbincang dengan seorang security sekolahnya.
"Taehyung-ah mianhae Imo tadi—omo Taehyung kenapa menangis? Uljima-yo" Imo Taehyung seketika tersentak kaget saat melihat keponakan tampannya mendongak.
"Uljima-yo nanti Taehyung tidak tampan lagi. Waeyo? Apa terjadi sesuatu?" Tanya Imo nya lembut seraya berjongkok menyamakan tingginya dengan sang keponakan.
Taehyung berhenti terisak. Ia menatap sedih Imo nya.
"Yu Jin Imo" Taehyung menatap mata Imo nya. Yu Jin bilang jika ia merindukan Eommanya dirinya bisa melihat mata Yu Jin karena matanya sama persis seperti sang Eomma.
"Ne?" Yu Jin menunggu apa yang akan keponakannya katakan.
"Tae penasaran bagaimana rasanya ada Eomma dan Appa"
Yu Jin tertegun mendengarnya. Eonnie anakmu merindukanmu. Batin Yu Jin berteriak.
"Teman-teman selalu di jemput Eomma dan Appa. Tae ingin seperti mereka. Tae ingin merasakan bagaimana rasanya saat ada Eomma dan Appa di samping Tae. Imo apa Eomma dan Appa tidak bisa pulang sebentar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Elemental : Devil's [Book 2]
RandomPerang telah usai, kini Negeri Atphiar kembali tenang setelah dark magic kalah. Namun mereka harus kehilangan teman - teman mereka. Begitupula dengan mereka yang diramalkan. Bangtan, mereka harus kehilangan sosok kecil mereka. Adik kecil yang hanya...