Jungkook kembali membeku. Setengah dari dirinya? Jadi dia—. Jungkook menggeleng tak ingin percaya.
"Kau bohong! Tubuhku adalah milikku! Aku yang mengendalikan nya!" Bantah Jungkook tak terima.
Suara tawa kembali terdengar. Bersamaan dengan suara benturan dari dalam kamar Taehyung.
"Kau sadar, namun kau menolak Jeon"
Jungkook terdiam setelahnya. Ia tak menangkis kata-kata barusan. Karena dirinya sendiri sadar ia sudah jatuh.
Dan mungkin—
Ia akan berbalik arah.
Air mata seorang Jeon Jungkook mengalir kembali. Ia menatap pertarungan ketiga Hyung nya.
"Mianhae Hyung"
********
Kring....
Sebuah alarm berdering nyaring membuat seorang Namja melenguh dari tidurnya. Tangannya mencari-cari alarm di atas meja dengan mata yang masih tertutup. Saat merasakan benda yang ia cari sudah berada di genggamannya dengan cepat di lemparkan nya hingga hancur karena menabrak lemari kayu.
"Ck" decaknya kesal merasakan kulitnya terasa panas. Sinar matahari yang menerobos masuk lewat jendela yang terbuka benar-benar membuat Namja itu kesal. Matanya mengerjap beberapa kali menyesuaikan cahaya yang terasa silau.
Ia bangun. Kakinya menapak pada lantai yang terasa dingin. Matanya mengedar ke sekeliling hingga pandangan nya terkunci pada satu alarm yang sekarang tinggal nama.
"Sialan, lagi?" Umpatan segera keluar dari bibir manisnya. Memilih tak peduli ia beranjak menuju kamar mandi. Memilih siap-siap untuk kelas pagi ini.
"Auh tubuhku sakit" rutuknya kesal.
"Kekeke.... Hey Jungkook, Bagaimana tak sakit, kau saja habis mem—"
Suara tawa menggema di dalam pikirannya, merasa kesal Jungkook pun berteriak.
"DIAMLAH BODOH!" Teriak Jungkook—namja tampan yang sayangnya memiliki aura mengerikan di sekitarnya. Wajahnya terlihat memerah, kentara sekali jika ia sedang marah. Dengan frustasi ia mengusak surainya kasar.
"Bajingan!"
Kedua tangan seputih salju itu terkepal erat. Dengan langkah besar ia berjalan menuju kamar mandi.
"Diamlah dan jangan pernah berkomunikasi denganku" desis Jungkook tajam.
"Yayaya..... Terserahlah aku tidur" suara itu kembali menggema, terdengar suara tawa selama beberapa saat hingga kemudian menghilang begitu saja di pikirannya.
Krak....
Jungkook meninju dinding kamar mandi nya hingga retak, membuat jari-jari lentiknya seketika terluka dan cairan merah yang kini mengalir ke lantai. Kilatan dingin melintas sesaat di netra merahnya.
"Jungkook kau didalam? Cepatlah keluar sebentar lagi kita masuk" pekikan seseorang dari luar menyadarkan Jungkook. Matanya mengerjap bingung. Hingga tiba-tiba ia merasakan denyutan di sekitar tangannya.
"Shhh.....—alasan apa lagi sekarang?" Ringis Jungkook. "Aghhh, kenapa pula healing ku sekarang tak bekerja?" Rutuknya.
"Jung yakk kau di—ck diamlah!" Potong Jungkook kasar membuat orang yang berada diluar sedikit tersentak. Orang itu menghela nafas panjang.
"Kau sebenarnya kenapa Jungkook?" Pertanyaan yang terus menghantui pikirannya. Tapi sayang ia tak pernah mendapatkan jawaban akan setiap pertanyaan yang terlontar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elemental : Devil's [Book 2]
RandomPerang telah usai, kini Negeri Atphiar kembali tenang setelah dark magic kalah. Namun mereka harus kehilangan teman - teman mereka. Begitupula dengan mereka yang diramalkan. Bangtan, mereka harus kehilangan sosok kecil mereka. Adik kecil yang hanya...