Tubuhnya meluruh jatuh. Matanya terbelalak.
Deg....
Deg...
Dengan susah payah dirinya mencoba berdiri lalu melangkah maju.
"I...ini tu...buhku!"
Matanya menatap kubah es yang berisikan seseorang didalam sana. Entah apa yang terjadi ia hanya mengikuti instingnya. Tangannya menyentuh es itu, tiba-tiba cahaya terang bersinar. Kristal yang tadi masih melayang hancur seketika. Dan terakhir yang ia lihat kubah es itu hancur menjadi serpihan kaca.
Brukk.....
Tubuhnya jatuh kelantai bersamaan dengan nafasnya yang berhenti.
Sett....
Mata itu terbuka setelah sekian lama tertutup.
"Tuan kembali"
Ia menoleh dan menemukan seekor burung Phoenix ice dengan mata sebening kaca.
******
Tap....
Tap....
Suara langkah kaki terdengar menggema di sepanjang lorong yang panjang seakan tak ada ujungnya. Terlihat seorang namja dengan pakaian putih polos melangkah dengan wajah yang terlihat bingung. Namja berparas tampan itu menyentuh dinding di sekitar lorong sembari berjalan lurus.
"Hahaha..... Hyung"
Namja itu mematung kaku, matanya membelalak mendengar suara tertawa yang tak lagi asing di pendengaran nya. Ia membalikkan badannya, tepat saat ia mengedipkan matanya tiba-tiba lorong yang ia lihat tadi berganti menjadi hutan.
Ia menatap pohon-pohon di sekelilingnya. Matanya menatap was-was hutan didepannya. Hutan yang bisa ia katakan terlihat aneh. Bagaimana mungkin setengah dari hutan itu tak mendapat cahaya? Hanya ada kegelapan di sisi kiri hutan. Hawa dingin bahkan terasa hingga membelai kulit lembutnya, membuatnya merinding seketika.
Namja itu melangkahkan kakinya mundur setelah beberapa saat berdiam disana. Ia berbalik ingin menjauh—meski ia akui dirinya tak tau dimana ini. Yang ia pikirkan hanya menjauhi hutan yang menurutnya mengerikan disertai hawa yang tak menyenangkan itu.
"Hyung"
Suara itu kembali terdengar. Kakinya berhenti melangkah. Kembali ia membalikkan badannya.
"Hiks Hyung...."
Matanya tiba-tiba berkaca-kaca saat suara tangisan itu terdengar.
"Suaranya dari dalam hutan itu?" Gumamnya pelan. Ia melangkahkan kakinya maju. Ingin mendekati sekaligus mencari suara itu.
"Hyung" suara itu kembali terdengar bersamaan dengan seseorang yang tiba-tiba keluar dari hutan yang gelap.
Namja itu tersentak, matanya membulat sempurna.
"Jeon Jungkook!" Bibirnya bergerak menyebut sebuah nama tanpa mengeluarkan suara. Tangannya terangkat sembari mendekati satu sosok dengan pakaian hitamnya yang sedang tersenyum manis kearahnya.
"Jungkook" lirihnya sekali lagi. Ia terlalu terpaku dengan senyuman manis itu hingga tak menyadari tatapan licik disana.
Grep....
KAMU SEDANG MEMBACA
Elemental : Devil's [Book 2]
RandomPerang telah usai, kini Negeri Atphiar kembali tenang setelah dark magic kalah. Namun mereka harus kehilangan teman - teman mereka. Begitupula dengan mereka yang diramalkan. Bangtan, mereka harus kehilangan sosok kecil mereka. Adik kecil yang hanya...