"Dan ini kamar—" Seokjin diam tak melanjutkan. Ingin memastikan.
Jeon Jungkook. Jawab Jungkook.
Deg....
Deg....
Mata Seokjin berkaca-kaca.
"Jungkook!" Panggil Seokjin pelan.
"Ne?" Tanpa sadar Jungkook menjawab.
******
Jung-hyun menatap terpaku kubah es yang melapisi tubuh seseorang yang sangat-sangat begitu ia rindukan. Tak pernah ia membayangkan jika dirinya akan kembali bertemu dalam keadaan seperti ini.
"Jeon Jungkook ini aku, pasti kau tak ingat jika memiliki Hyung kandung ne? Jung-hyun Hyung disini hiks...." Mata yang sudah kering tanpa air mata itu kini kembali basah. Ia tak kuat melihat bagaimana pucatnya tubuh yang berada dalam kubah es itu.
Jung-hyun mengangkat tangannya perlahan. Ia menyentuh kubah es milik Jungkook, tapi ia kembali menarik tangan nya dengan cepat saat merasakan betapa dinginnya es Jungkook. Apa ia tak merasakan betapa dinginnya ruangan ini?. Sepertinya tidak karena ia terlalu sibuk dengan perasaan sedihnya.
"Jika Jungkook tewas kenapa ia disini? Kenapa tubuhnya tak dikuburkan?" Jung-hyun bertanya pada ketiga orang yang berada di belakangnya tanpa repot-repot untuk membalikkan badannya. Ia hanya terus menatap wajah Jungkook.
"Mengapa wajahmu dan Jungwoo sama. Adakah yang bisa memberitahu ku?" Lirih Jung-hyun pelan. Sangat pelan hingga hanya ia yang bisa mendengar suaranya.
Prof. Lee menatap cemas keadaan Jung-hyun. Ia menyentuh pundak Jung-hyun sembari menatap wajah tampan Jungkook yang entah kapan akan membuka matanya.
"Jungkook benar-benar tewas saat mengorbankan dirinya menyegel Samchon kalian— MWO! Samchon? Sung Yoong Samchon?" Potong Jung-hyun.
Air mata Jung-hyun berhenti, ia menatap syok Harabeoji nya.
Prof. Lee mengangguk.
"Pemimpin dari dark magic—dia Sung Yoong Jung-hyun-ah" bukan Prof. Lee yang menjawab, tapi Minji. Terdengar nada marah dan benci pada ucapannya. Oh pikirkan bagaimana ia tak begitu membenci namja itu, bahkan saat ia sudah tiada Minji tetap mengingat apa yang telah dilakukannya padanya. Kakak pertamanya itu dengan teganya menyiksa dirinya bersama dengan Jung Suk dan Hyena, yang notabene nya adalah saudara dan iparnya sendiri.
"Keundae—bukan kah Sung Yoong Samchon sudah tewas? Bahkan sebelum perang dark magic pertama terjadi?"
Jung-hyun menatap tak percaya. Meski saat itu masih kecil tapi ia masih mengingat tubuh kaku tak bernyawa pamannya saat dibawa ke istana dulu.
Minji, Ji Seok dan Prof. Lee menggeleng.
"Sung Yoong memalsukan kematiannya" ucap Ji Seok.
Jung-hyun sekali lagi terkejut.
"Sung Yoong hidup sebagai pemimpin dark magic, tubuh tak bernyawa itu adalah tubuh orang lain. Ia menyerang beberapa desa kecil. Tapi yang ia inginkan adalah Atphiar. Ia ingin menghancurkan Atphiar sebagai balas dendam. Tapi kau tau ramalan tentang 7 orang yang terpilih mengalahkan Sung Yoong. Dan Jungkook adalah kunci dari ramalan itu. Ia pemilik kunci kristal Jung-hyun" Prof. Lee menatap lekat mata Jung-hyun.
Jung-hyun tersentak. Ia memikirkan sesuatu sekarang. Bukankah ia bukan Hyung yang baik untuk Jungkook?. Fakta tentang Jungkook yang ia dengar sekarang menjadi tamparan keras untuknya.
"Kau tak pantas menjadi Hyung kandung Jungkook"
Ucapan Yoongi tiba-tiba memasuki pikirannya. Sepertinya benar aku memang tak pantas. Pikirnya sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elemental : Devil's [Book 2]
CasualePerang telah usai, kini Negeri Atphiar kembali tenang setelah dark magic kalah. Namun mereka harus kehilangan teman - teman mereka. Begitupula dengan mereka yang diramalkan. Bangtan, mereka harus kehilangan sosok kecil mereka. Adik kecil yang hanya...