Bangtan ikutan panik melihat Jungkook meringis.
"Hyung da-darah" Jimin berseru panik saat melihat darah keluar dari sela - sela jari Jungkook.
Jung-hyun dan Bangtan menoleh lalu terkejut melihat darah dari sela - sela jari Jungkook.
"Kau lemah Prince"
Bruk....
Setelahnya ia tak sadarkan diri di pelukan Jung-hyun. Membuat Jung-hyun dan Bangtan ketakutan. Ditambah darah yang keluar dari telinga Jungkook.
*******
Bulan bersinar terang di langit malam. Bintang - bintang bertaburan dengan indahnya seakan menyapa.
Dihutan, tepatnya berada dekat perbatasan terlihat asap hitam keluar lewat rimbunnya pepohonan. Dilihat lebih dekat terlihat 3 tenda yang berdiri dengan sebuah api unggun yang terletak di tengah.
Terlihat 4 orang yang sedang duduk menghadap api unggun. Keheningan tercipta diantara mereka. Hingga seseorang berbicara—
"Ehm apa adikmu baik - baik saja?" Seseorang bertanya dengan ragu pada orang di seberangnya. Terlihat gurat khawatir di wajahnya. Sedangkan 2 orang yang berada di sisi kanan kirinya segera menoleh kearahnya lalu ikut menatap orang yang di seberang.
Orang itu mengangkat pandangannya dari api unggun. Terlihat tatapan yang tak dapat diartikan. Menatap ketiga orang yang kini juga sedang menatapnya. Diam beberapa saat hingga akhirnya ia mengangguk.
"Jungko— Jungwoo tak apa - apa. Sepertinya ia kelelahan" ucapnya. Ia hampir saja menyebut nama Jungkook. Ia sendiri tak mengerti kenapa perasaannya bilang jangan menyebut nama Jungkook.
Seokjin mengangguk ia sedikit lega. Meski ia juga masih diliputi rasa khawatir karena Taehyung masih terbaring menutup matanya.
Yoongi yang sedang menunduk sempat mengerutkan keningnya. Ia mendengar bagaimana Jung-hyun dengan cepat menyebut awal nama Jungwoo.
"Jungko? Jungwoo?" Pikir Yoongi aneh.
Seokjin menoleh saat mendengar pikiran Yoongi.
"Ada apa?" Bisik Seokjin pelan.
Yoongi menatap Seokjin, mulutnya terbuka namun ia tutup kembali. Yoongi menggeleng. Ia kembali menunduk.
"Gwaencana" balas Yoongi bergumam.
Seokjin menatap aneh tingkah Yoongi. Ia jelas - jelas mendengar pikiran Yoongi. Tapi ia tak mengerti.
Namjoon yang sedari tadi hanya diam melihat interaksi mereka. Ia mendekati Seokjin agar lebih dekat.
"Wae Hyung?" Tanya Namjoon.
Seokjin menoleh ia lalu menggeleng.
"Gwaencana" ucap Seokjin tersenyum.
Namjoon mengangguk paham ia akhirnya kembali duduk di tempatnya tadi.
"Ah aku lupa gomawo sudah menolong Taehyung tadi" ucap Namjoon pada Jung-hyun.
Jung-hyun mengangguk ia tersenyum tipis.
"Ne" ucap Jung-hyun.
Seokjin menatap Jung-hyun ia ingin bertanya tapi ia takut pertanyaannya terdengar tak sopan.
Jung-hyun melihat sekilas Seokjin yang sepertinya ingin bertanya namun ragu.
"Ada apa?" Tanya Jung-hyun tenang sambil menatap Seokjin.
Seokjin tersentak saat mendengar pertanyaan Jung-hyun. Tak hanya Seokjin Yoongi dan Namjoon juga ikut menoleh. Mereka ikut menatap Seokjin.
"Ehm boleh aku bertanya ehm—" Seokjin ingin menyebut nama Jung-hyun tapi ia masih belum tau namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elemental : Devil's [Book 2]
RandomPerang telah usai, kini Negeri Atphiar kembali tenang setelah dark magic kalah. Namun mereka harus kehilangan teman - teman mereka. Begitupula dengan mereka yang diramalkan. Bangtan, mereka harus kehilangan sosok kecil mereka. Adik kecil yang hanya...