Jungkook mengangkat tangannya ragu untuk membuka tirai jendela, tapi rasa panas dan dingin semakin menjadi saat ia mendekati jendela, membuatnya yakin jika ada sesuatu.
Sret....
Jungkook membuka tirai dalam sekali tarik. Dan sesuatu yang ada didepannya membuatnya menegang.
Sinar merah dan biru muncul didepan jendelanya. Sayap dengan dua elemen. Api dan Ice. Jungkook berdiri membeku didepan jendelanya.
"Ph-phoenix!"
*******
Matahari bersinar terang pagi ini menggantikan rembulan malam. Seakan tak mau kalah embun pagi pun juga terjejer rapi di setiap dedaunan. Menambah kesan sejuk pada pagi hari.
Sinar hangatnya menyusup melalui jendela-jendela yang terbuka dalam setiap rumah. Hawa hangat sangat terasa pagi ini, berbeda jauh dengan apa yang terjadi pada malam kemarin.
Penduduk Atphiar memulai kesibukan mereka, jalanan mulai ramai. Ditengah kota pun terlihat pasar-pasar ramai dengan para penduduk.
Bangunan-bangunan hancur sudah menghilang, kembali seperti semula. Seakan tak pernah ada kehancuran disana.
Disalah satu rumah di lantai dua terlihat seorang namja tampan dengan kacamata nya berdiri disamping jendela menatap jalanan yang ramai.
Tok...
Tok...
Tok...
"Jung makanan sudah siap" suara Jung-hyun terdengar dari balik pintu kamarnya.
"Ne Hyung" balas Jungkook. Setelahnya terdengar langkah kaki yang menjauh.
Jungkook menatap sesaat jalanan yang ramai dengan tangannya menyentuh kalungnya.
Jungkook terdiam mengingat kejadian tadi malam. Tentang percakapan nya dengan seekor burung Phoenix.
"Kau memiliki aura Tuan!" Phoenix itu menatap lekat wajah Jungkook.
Jungkook terdiam karena tak mengerti. Tapi entah kenapa ia memiliki perasaan yang tak asing dengan burung Phoenix didepannya.
"Tu-tuan?" Tanya Jungkook bingung, "tuan apa?" Lanjut nya.
Phoenix dengan dua sayap yang berbeda itu menatap Jungkook. Terlihat pancaran kesedihan dari matanya. Lalu ia menghilang tanpa berkata-kata.
Jungkook melihat itu, hatinya tiba-tiba ikut merasakan kesedihan.
"Sebenarnya apa ada sesuatu?" Tanya Jungkook pusing.
"Yakk Hyung sudah menunggu dari tadi kenapa tidak turun!" Suara Jung-hyun terdengar kesal dari belakang.
Jungkook tersentak, ia menoleh.
"Hyung sejak kapan kau disitu" ungkap Jungkook terkejut.
Jung-hyun mendengus.
"Hyung sudah menunggu 10 menit dibawah. Palli setelah ini kita harus ke sekolah"
Jungkook mengangguk. Ia tak sadar jika sudah melamun selama 10 menit. Ia lantas berlari sambil membawa tasnya turun kebawah bersama Jung-hyun, makan bersama lalu pergi menuju sekolah.
~
~
~
Jungkook berdiri bersama Jung-hyun didepan gerbang Utopia Magic School.
Jung-hyun menatap gedung sekolah yang hampir seperti istana dengan sendu.
"Hyun-ah nanti saat kau sudah besar, Appa akan memasukkan mu kesekolah ini ne. Ini sekolah yang dibangun oleh Klan kita dengan dibantu Klan lainnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Elemental : Devil's [Book 2]
NezařaditelnéPerang telah usai, kini Negeri Atphiar kembali tenang setelah dark magic kalah. Namun mereka harus kehilangan teman - teman mereka. Begitupula dengan mereka yang diramalkan. Bangtan, mereka harus kehilangan sosok kecil mereka. Adik kecil yang hanya...