Sinar matahari pagi kali ini begitu cerah di kota Eithopia, kota dengan berbagai keindahannya. Cahaya terang itu memancar hangat. Sinar nya ikut menembus kedalam jendela salah satu kamar penduduk kota Eithopia.
Tubuhnya menggeliat di dalam selimut. Merasa terganggu karena cahaya itu juga mengenai wajahnya ia merengut kesal lalu menutupi kepalanya dengan selimut membuat tubuhnya tertutup sempurna. Kembali ingin melanjutkan tidur sebelum ketukan pintu mulai terdengar dengan diiringi suara yang begitu merdu sampai membuat gendang telinganya ingin menjadi tuli.
Tok....tok....tok....tok....
"Yakk bangun ini sudah pagi, katanya ingin membantuku yakk" suara itu memekik memanggil sang pemilik kamar.
"Kau tidak bangun tidak ku buatkan sarapan" lalu ia pergi menjauhi pintu kamar dongsaeng nya dengan wajah kesal.
Orang dibalik selimut itu langsung terbangun. Ia tak ingin tak dapat sarapan. Sebenarnya ia bisa memasak hanya saja sedang malas.
"Aku bangun" ia berteriak untuk memberitahu Hyungnya. Tanpa ia tau Hyungnya sebenarnya sudah pergi menjauh.
Orang itu mengusak rambutnya yang sedikit perak, matanya mengedip beberapa kali untuk membiasakan cahaya terang yang masuk hingga matanya terlihat sempurna. Mata bulat dengan iris mata biru gelap. Ia bergidik merasakan hawa dingin angin.
"Aish padahal matahari bersinar terang tapi kenapa anginnya begitu dingin" pemuda itu mengerucutkan bibirnya kesal. Rasa malas mandi menyerangnya tapi jika Hyungnya tau ia tak mandi katakan selamat tinggal pada wortel - wortel kesayangannya.
Orang itu masuk kedalam kamar mandi ia membasuh wajahnya terlebih dulu lalu menggosok giginya. Setelahnya ia tersenyum menatap cermin memperlihatkan gigi kelincinya.
"Ah kau memang tampan Jeon Jungkook" gumam Jungkook senang. Ia lalu menatap kalung Phoenix miliknya.
(PS : anggap kalungnya setengah Ice kaya Ocean yaa hihi:v)
"Kenapa setiap melihat kalung ini aku selalu merasakan sesuatu?" Gumam Jungkook lirih. Ia lalu menggeleng.
Jungkook menoleh menatap air didalam bak mandi. Ia sedang malas untuk mandi.
Jungkook mengangkat tangannya seketika air di dalam bak terangkat Jungkook memutar - mutar air itu dengan gembira. Tiba - tiba satu ide terlintas di pikirannya.
Jungkook mengangkat sebelah lagi tangannya lalu mengarahkan ke bak mandi. Air itu kembali naik Jungkook menggabungkan kedua airnya, seketika air itu membesar, Jungkook lalu kembali memutar - mutar air itu di udara semakin lama semakin cepat hingga air itu menetes berubah menjadi hujan.
Jungkook tersenyum senang ia lalu tertawa bahagia. Tanpa sadar ia bermain air hampir satu jam. Kulit nya sedikit mengkerut karena dingin.
"Yakk Jungkook kenapa lama sekali mandinya. Jangan lama - lama kau bisa sakit"
KAMU SEDANG MEMBACA
Elemental : Devil's [Book 2]
RandomPerang telah usai, kini Negeri Atphiar kembali tenang setelah dark magic kalah. Namun mereka harus kehilangan teman - teman mereka. Begitupula dengan mereka yang diramalkan. Bangtan, mereka harus kehilangan sosok kecil mereka. Adik kecil yang hanya...