Jungkook menggenggam erat tangan Jung-hyun karena rasa sakit di kepalanya. Beberapa kejadian yang tak Jungkook tau muncul. Jungkook samar - samar mendengar suara Jung-hyun hingga ia pingsan di pelukan Jung-hyun.
"Kook, Jungkook yakk jangan membuat ku takut" Jung-hyun menatap panik Jungkook yang pingsan.
******
Wushh.....
Angin berhembus lembut lewat jendela, membelai wajah seseorang yang sedang menutup matanya di kasur yang empuk.
"Yakk Hyung hentikan" suara memohon terdengar dari luar membuat seseorang yang terbaring di kasur empuk terbangun.
Ia menatap sekeliling kamar lalu segera berdiri. Wajahnya terlihat panik.
"I-ini dimana? Jung-hyun Hyung" Jungkook berteriak nyaring saat menemukan dirinya berada di kamar yang asing.
"Aishh Hyung ini geli. Hentikan"
Jungkook menoleh saat mendengar suara - suara tertawa dari luar kamar. Ia segera berlari menuju arah suara itu. Matanya seketika membulat terkejut saat melihat pandangan didepannya.
Tujuh namja yang sedang bersenda gurau. Tapi yang membuat Jungkook terkejut wajah mereka buram hanya satu yang terlihat jelas. Seseorang yang sedang tertawa lepas karena gangguan yang lain. Wajahnya sangat mirip dengannya. Ah aniya tapi memang seperti itu dirinya.
"I-itu a-aku?" Gumam Jungkook terkejut.
Deg....
Jungkook menyentuh dadanya saat merasakan perasaan asing. Perasaan seakan ia pernah mengalami kejadian didepannya.
"Ah Hyung jebal" ucap seseorang yang mirip dengannya.
"Sudahlah kasihan Kookie" seseorang yang lain membalas.
Jungkook mengedip-kedipkan matanya berulang kali.
"Kenapa wajah keenam orang itu buram?" Bingung Jungkook. Ia mengucek matanya lalu membukanya. Namun tetap sama wajah ke-enam namja itu tetap buram.
Jungkook melangkahkan kakinya menuju seseorang yang mirip dengannya.
"Hey ini dimana?" Jungkook bertanya namun tak dibalas. Ketujuh orang itu seperti tak mendengar suaranya. Mereka masih asik bersenda gurau.
Jungkook mengerutkan keningnya heran.
"Apa suaraku terlalu kecil?" Gumam Jungkook bingung. Tapi rasanya ia sudah berbicara nyaring.
Jungkook mengangkat tangannya untuk menggapai bahu yang lain. Tak tau siapa yang ia gapai karena wajah mereka buram. Tapi kejadian selanjutnya membuatnya membeku.
"Ta-tanganku—" Jungkook mundur beberapa langkah.
"Menembusnya?" Gumamnya tak percaya.
Sring....
Cahaya tiba - tiba datang kearahnya membuat Jungkook menoleh. Kepalanya tiba - tiba seperti memutar kejadian - kejadian yang tak ia mengerti. Sebelum menghilang Jungkook sempat melihat kearah mereka bertujuh.
Seseorang yang mirip dengannya menatap tepat ke arah mata Jungkook, ia tersenyum manis.
"Aku adalah dirimu. Cari sebelum terlambat karena mereka—"
"JUNGKOOK"
Jungkook menatap sekeliling ia menatap kesana kemari wajahnya terlihat panik.
"Jungkook ini Hyung. Hyung disini, tenanglah" Jung-hyun segera mendekap erat Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elemental : Devil's [Book 2]
RandomPerang telah usai, kini Negeri Atphiar kembali tenang setelah dark magic kalah. Namun mereka harus kehilangan teman - teman mereka. Begitupula dengan mereka yang diramalkan. Bangtan, mereka harus kehilangan sosok kecil mereka. Adik kecil yang hanya...